Rembang-Infomuria.comPuskesmas Pancur resmi merilis layanan Elektronik Rekam Medis dan Finger Spot  untuk fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Kamis (6/7/2023). Dua layanan tersebut dilaunching langsung oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pati, Wahyu Giyanto dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dr. Ali Syofii.

Dalam kesempatan ini mencoba layanan tersebut dan memberikan semangat kepada jajaran pegawai Puskesmas Pancur untuk melanjutkan trend positif yang telah dilakukan. Seperti komitmennya, bahwa layanan kesehatan masyarakat terus menjadi prioritasnya.

Bupati Hafidz mengatakan yang dilakukan Puskesmas Pancur merupakan lompatan di bidang kesehatan, bahkan bisa jadi rujukan nasional. Eletronik Rekam Medis itu merupakan transformasi layanan digital dalam kesehatan yang memiliki kelebihan.

“Kelebihannya satu pengamanan data, dua dengan ERM ini masyarakat tidak akan kehilangan BPJS, karena dengan digital ini dia sudah terekam dan bisa dimanfaatkan di mana- mana. Sampai bisa melacak jenis dan riwayat penyakitnya, seperti pasien sakit di Jakarta , di sana di klik riwayat kesehatannya , sakitnya ini, ” terangnya.

Setelah Puskesmas Pancur mampu menerapkan ERM dan Finger Spot BPJS, Puskesmas lainnya akan didorong melakukan hal yang sama. Tidak hanya fasilitas kesehatan milik pemerintah saja, tetapi Faskes milik swasta juga didorong untuk melengkapi fasilitas ERM dan Finger spot BPJS.

Finger Spot BPJS ini baru Puskesmas Pancur yang memberlakukan di Jawa Tengah untuk Faskes tingkat pertama. Sedangkan ERM   Puskesmas Pancur pertama se Kabupaten Rembang.

Kepala Puskesmas Pancur dr. Samsul Anwar menceritakan awalnya Bupati memang meminta semua fasilitas kesehatan dapat terus berinovasi dan memberikan layanan yang cepat dan mudah. Ketika dirinya mengetahui ada program finger spot, maka langsung berupaya menerapkannya di Pancur.

” Pertama ERM kita uji coba 2 bulan , oh kok bagus. Terus kita tambah lagi yang terbaru ada finger spot, uji coba 3 minggu ternyata membuat masyarakat nyaman, antrian cepat juga, BPJS juga konek,” ungkapnya.

Kepala BPJS Pati, Wahyu Giyanto mengapresiasi Pemkab Rembang yang cepat dalam hal kesehatan. Mulai yang tercepat mencapai Universal Health Coverage (UHC) dengan 97,3 persen warganya sudah terlindungi JKN, sehingga masyarakat tidak susah mengakses layanan kesehatan.

“Kemudian adalagi Puskesmas Pancur yang sudah bisa finger spot, jadi masyarakat yang sudah rekam finger spot tidak usah repot bawa kartu BPJS. Ini juga memudahkan rumah sakit di seluruh Indonesia untuk mengakses datanya, rekam di sini bisa diakses di Jakarta dan Papua, ” tuturnya.

Hartono warga Desa Tuyuhan yang memeriksakan kesehatannya di Puskesmas Tuyuhan juga diambil finger spot nya juga mengapresiasi adanya layanan baru yang mempermudah warga dan mempercepat layanan. Terutama jika lupa membawa kartu BPJS tak perlu balik ke rumah.

“Di sini layanannya ramah, kalau ada finger itu malah lebih mempermudah kita berubah. Yang rekam medis elektronik malah lebih bagus , penanganannya malah lebih cepat, ” tanggapan Hartono. 

Back To Top