Pati-Infomuria.com-Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro bersama Forkopimda Pati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Pati, Minggu (17/3) mendampingi Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro untuk meninjau bencana banjir di desa Doropayung Kecamatan Juwana.
Rombongan Kapolda Jateng turun menggunakan helikopter di landasan Syahbandar Juwana dan disambut oleh Forkopimda Pati. Kemudian rombongan bergerak menggunakan kendaraan roda empat menuju desa Doropayung untuk meninjau banjir.
Kapolda Jateng saat diwawancarai wartawan mengatakan bahwa pihaknya memang sengaja melakukan cek ricek dan final cek terhadap dampak banjir di Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Provinsi Jateng ada 42 Kecamatan, 222 Desa yang terdampak banjir. Dan untuk pengungsinya ada sekitar 4.700.
“Maka dari itu yang kita utamakan adalah pengungsi dulu. Saya pun dengan Kodam sudah menyiapkan pendistribusian terkait dapur umum termasuk peralatan-peralatan yang memungkinkan masyarakat melakukan mobilisasi termasuk perahu sehingga dapat meringankan masyarakat yang terdampak banjir”, ungkapnya.
Apalagi di wilayah Pati, lanjut Kapolda, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bupati, Kapolres dan Dandim. “Dari koordinasi itu dapat disimpulkan bahwa banjir di Pati peristiwa tahunan, sehingga perlu ada revisi ulang dan besok Senin kita semua akan rapat dengan BNPB dan melakukan evaluasi mana yang banjir musiman, mana yang terdampak karena cuaca dan mana yang menjadi kejadian tahunan”, terang Ahmad Luthfia.
Sementara itu, secara terpisah Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro juga mengatakan bahwa untuk Kabupaten Pati ada 8 Kecamatan yang terdampak banjir, terdiri dari 28 desa. “Dan mudah-mudahan ini surut lagi. Yang kita harapkan adalah masyarakat yang saat ini terdampak semuanya sudah dapat terakomodir kebutuhan pokoknya. Karena besok hari Senin kita juga dapat bantuan lagi dan ngambil di Semarang, setelah itu akan segera kita distribusikan ke warga”, tutur Henggar.
Pj juga mengatakan bahwa banjir salah satunya disebabkan oleh curah hujan yang sangat luar biasa. “Dan itu tidak hanya di Kabupaten Pati saja. Terakhir, utamanya di Juwana banjir terjadi karena Bendungan Wilanglung dibuka agak lebih ke arah Juwana.
“Karena kalau tidak dibuka sedemikian rupa akan berbahaya di wilayah Kudus dan Demak. Namun demikian penanganan ke depannya untuk saluran drainase ini adalah dengan vertikal drain dan hari Senin kita akan melakukan rapat dengan BNPB, Kapolda, Pangdam dan yang lainnya agar kita bisa menemukan solusi yang tepat untuk penanganan banjir khususnya di wilayah Kabupaten Pati ini”, pungkasnya.
Sumber : Humas Pemkab