Bupati Kudus Sebut MTQ Sebagai Sarana Syair Islam Yang Baik Bagi Pelajar

Kudus-Infomuria.comPendidikan agama harus dibumikan kepada anak-anak sejak kecil. Seperti pendalaman Al-Qur’an yang perlu dikenalkan sedini mungkin. Hal itu disampaikan Bupati Kudus Hartopo saat membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA se-Kecamatan Jati di SMP NU Al-Ma’ruf, Senin (26/6).

“MTQ sebagai sarana syiar Islam yang baik bagi pelajar,” ucapnya.

Bupati memuji keberanian dan kedisiplinan pelajar sehingga berpartisipasi dalam MTQ. Hartopo meminta pelajar terus meningkatkan kemampuan dan mentalitas. Sebab, dua hal itu dapat bermanfaat hingga nanti dewasa.

“Melalui MTQ, pelajar bisa meningkatkan kemampuan dan mental biar lebih berani,” urainya.

Sebelumnya, pihak Pemerintah Kecamatan Jati hanya menunjuk pelajar untuk berpartisipasi dalam MTQ tingkat kabupaten. Adanya kompetisi membuka peluang adanya bibit unggul dan meningkatkan objektivitas pihak terkait. Hartopo mengimbau agar kompetisi dapat dilakukan setiap tahun.

“Saya setuju kalau wakil peserta MTQ dari Jati ke tingkat kabupaten dipilih dari kompetisi. Kalau ditunjuk kok kesannya sangat subjektif,” terangnya.

Hartopo menggarisbawahi agar kompetisi menjadi pengalaman berharga bagi peserta. Setiap perlombaan pasti ada peserta yang menang dan kalah. Namun, pelajar perlu melihat kompetisi MTQ sebagai kesempatan tampil dan pendalaman Al-Qur’an lebih baik.

“Ini kesempatan bagi adik-adik untuk tampil, berkompetisi, sekaligus mendalami Al-Qur’an,” pesannya.

Camat Jati Fiza Akbar menjelaskan ajang kompetisi sebagai perwujudan untuk meningkatkan religiusitas pelajar dan meningkatkan kemampuan. Fiza menyatakan terdapat 40 SD, 14 MI, 7 SMP, 4 MTs, 2 SMA, dan 3 MA yang berpartisipasi dalam MTQ. Pihaknya menegaskan akan berupaya menyelenggarakan kompetisi setiap tahun.

“Beberapa sekolah mengirimkan lebih dari satu peserta. Semoga MTQ menjadi motivasi untuk pengembangan diri di bidang keagamaan,” ujarnya.

Saat pembukaan, beberapa undangan turut hadir. Di antaranya KH. Zaenal Afroni, H. Miftah Baedhowi, dan Forkopimcam Jati.