Kudus-Infomuria.com-Dalam apel yang dilaksanakan perdana setelah libur lebaran, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris berpesan agar seluruh pegawai fokus pada pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Hal itu disampaikan saat menjadi pembina apel di Halaman Pendapa Kabupaten Kudus, Selasa (8/4/2025).
“Setelah liburan panjang, sekarang saatnya kembali bekerja dengan kualitas ekstra yakni melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” imbaunya.
Sam’ani menyampaikan aduan yang sering dilaporkan melalui Wadul K1 dan K2 berkaitan tentang aduan jalan berlubang, LPJU yang mati, pelayanan BPJS, energi (gas), dan pelayanan publik. Pihaknya juga menginstruksikan tidak ada lagi pungli.
“Saya ingatkan agar semua aduan segera ditindaklanjuti dan tidak ada lagi pungli,” ucapnya.
Aparatur Sipil Negara (ASN) juga diminta menjalankan kewajiban yakni presensi yang terkoneksi dengan BKPSDM. Apabila ditemukan absen selama 10 hari berturut-turut atau absen selama 28 hari kumulatif, maka akan dikenakan sanksi.
“Kami akan mengecek tingkat kehadiran bapak/ibu semuanya. Kalau ada yang absen selama 10 hari berturut-turut atau absen selama 28 hari kumulatif, akan kami tindak,” lanjutnya.
Sam’ani juga mengajak ASN untuk menjalankan Teori Donat yakni saling terhubung dan terikat baik lingkungan eksternal dan internal. Pihaknya menjelaskan kerja sama dilakukan untuk pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
“Ada teori ekonomi donat, nah kita ciptakan donat birokrasi. Yakni saling terhubung dan terikat, bekerjasama untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, pihaknya berencana menyelesaikan permasalahan kekosongan jabatan di beberapa dinas. Sam’ani meminta pegawai eselon 3 dan 4 membuat esai dengan tulisan tangan atau diagram. Esai berisi identifikasi dan evaluasi masalah di tempat kerja, kemudian inovasi atau pemecahan masalah, lalu penutup.
“Kami beri waktu sampai 14 April mendatang. Esai tersebut jadi salah satu pertimbangan kami untuk menggeser, mempromosikan, atau memang jabatannya tetap di sana. Harus diingat bahwa mutasi ataupun promosi hal biasa,” terangnya.
Sementara itu, terkait penanganan sampah, Bupati Kudus mengajak seluruh desa konsisten memilah sampah masing-masing. Pihaknya juga mempertimbangkan pengolahan sampah yang paling baik. Di antara pengolahan sampah biomassa maupun sistem pengolahan sampah RDF (Refuse Derived Fuel).
“Sudah kami koordinasikan dengan dinas terkait. Kami juga akan bekerja sama dengan perusahaan agar pengolahan sampah makin efektif,” tandasnya.
Sumber : Humas Pemkab