Pemkab Jepara Dorong Literasi Digital Berbasis Kearifan Lokal di Era Transformasi Teknologi

Jepara-Infomuria.com-Masyarakat diminta mewaspadai keberadaan hoaks, terutama yang dapat menciptakan suasana tidak kondusif dan mengancam disintegrasi bangsa. Melihat beredarnya berita hoaks yang sangat cepat, hal ini perlu adanya peningkatan literasi digital, agar masyarakat bisa lebih paham dan selektif, serta tidak termakan berita hoaks.

Pemerintah Kabupaten Jepara melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) menyelenggarakan Lokakarya Literasi Digital di Pendopo Kartini, Jumat (25/4/2025).

Sebagai narasumber, Kabid Komunikasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jepara, Heru Purwanto serta Zaenal Abidin dari salah satu media di Jepara. Tujuan literasi digital adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara bijak dan bertanggung jawab. Dengan literasi digital, masyarakat dapat mengakses, memahami, mengevaluasi, dan menciptakan informasi digital dengan lebih efektif, serta dapat berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dalam dunia digital.

Kepala Diskarpus, Edy Sujatmiko menekankan dalam rangka mendorong peningkatan budaya literasi masyarakat. Khususnya di era digital yang menuntut kita untuk tidak hanya mampu membaca, tetapi juga cerdas dalam memilah dan mengelola informasi.

Data yang kita miliki menunjukkan adanya peningkatan pada berbagai indikator literasi masyarakat
Jepara, baik dari jumlah pengunjung perpustakaan, indeks pembangunan literasi, maupun tingkat kegemaran membaca. Ini adalah hasil kerja keras banyak pihak, termasuk peran penting Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Jepara.

“Kita tidak boleh berpuas diri. Tantangan literasi digital di tengah derasnya arus informasi masih sangat besar,”ucap Edy Sujatmiko.

Tema lokakarya hari ini, “Pengembangan Konten Literasi Berbasis Kearifan Lokal”, sangat relevan. Kearifan lokal adalah identitas, kekuatan, sekaligus benteng budaya kita.

Maka penting bagi kita untuk menjadikannya sebagai bagian dari strategi literasi digital, agar masyarakat kita tidak tercerabut dari akar budayanya di tengah transformasi digital yang begitu cepat.

“Saya berharap, melalui lokakarya ini, lahir gagasan-gagasan kreatif, kolaboratif, dan aplikatif dalam
pengembangan konten literasi digital yang tidak hanya informatif tetapi juga edukatif dan membumi,”jelasnya.

Zaenal Abidin menyampaikan, Literasi yang berbasis lokal merupakan Tradisi dan budaya lokal yang harus dikembangkan media digital. Kemampuan literasi digital sangat penting dalam berbagai aspek, salah satunya dalam memperkenalkan dan mengapresiasi warisan budaya yang ada di Indonesia, utamanya di Jepara.

Perkembangan teknologi yang pesat, serta digitalisasi dan globalisasi berdampak besar pada aspek kehidupan masyarakat, termasuk kebudayaan. Keanekaragaman jenis budaya di Jepara yang menjadi warisan budaya harus diakui, dilestarikan dan dilindungi.

“Sebagai generasi yang menjadi tombak utama dalam pengenalan warisan budaya melalui literasi digital, tentu kita harus mengambil peran besar dalam keberhasilan membranding Kota Jepara,”katanya.

Selanjutnya, Kepala Diskominfo Jepara Arif Darmawan melalui Kabid Komunikasi menegaskan, pentingnya Glokalisasi Konten dalam literasi digital. Artinya, menyesuaikan konten yang global (dari internet, media sosial, dan lainnya) dengan konteks lokal. Seperti budaya, bahasa, dan nilai-nilai masyarakat di Jepara.

“Ini berarti menggunakan teknologi dan informasi global dengan cara yang relevan dan bermakna bagi masyarakat Jepara,”terangnya.

Di era banjir informasi, lanjut Heru Purwanto, kebudayaan lokal jangan sampai hanyut. Setiap hari, kita terpapar ratusan bahkan ribuan konten yang berseliweran di media sosial. Akibatnya, informasi lokal dan bermakna sering kalah gaungnya dibanding konten populer global.

“Kita harus menerapkan personal branding, supaya menjadi ciri khas Jepara, berbeda dari daerah lain,” jelasnya.

Selain itu, Heru Purwanto juga menyampaikan tugas dari Diskominfo Jepara. Diantaranya, memfasilitasi pelatihan dan literasi digital, membuka kanal publikasi konten lokal, dan mendorong Gen-Z serta komunitas kreatif, untuk mempromosika Kabupaten Jepara.

Sumber : Humas Pemkab