Bawen, infomuria.com – PT PLN (Persero) melalui UPT Salatiga sukses melakukan pemberian tegangan pertama (energize) pada jalur SUTT 150 kV Boyolali Bay Bawen 2. Keberhasilan tersebut tak lepas dari peran srikandi PLN yang turut ambil bagian dalam pelaksanaan energize.
Ia adalah Yoranda Putri Ristanti (30), perempuan yang sehari-harinya bekerja sebagai teknisi assessment dan diagnosa peralatan. Sepanjang pengalamannya mengabdi selama 7 tahun di PLN, ia telah berulang kali mengambil peran dalam berbagai pekerjaan operasional kelistrikan di transmisi. Dalam pelaksanaan energize kali ini, Perempuan yang akrab disapa Yora, berperan melakukan pengaturan dan pengujian sistem proteksi, sebagai salah satu tahapan untuk menunjang keberhasilan proses energize.
Dalam kesehariannya sebagai seorang teknisi, Yora kerap dihadapkan pada berbagai situasi genting yang perlu segera ditindaklanjuti saat itu juga, tak mengenal jam kerja. Dalam kondisi ini, ia dihadapkan pada benturan situasi antara tanggung jawabnya di pekerjaan dengan perannya sebagai seorang Ibu.
“Dalam benturan kondisi seperti itu, peran dan support keluarga utamanya suami sangat diperlukan. Jadi meski ada situasi genting ditengah malam, misalnya ada gangguan yang harus segera ditangani, suami atau keluarga dapat membantu mengasuh anak, sementara saya standby menyiapkan data untuk keperluan penanganan gangguan dan siap melakukan zoom meeting kapanpun dibutuhkan,” tutur Yora.
Yora mengakui, meski berat, tetapi pengalaman dan profesinya ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri baginya.
“Alhamdullilah, PLN memberikan kesempatan kepada para perempuan untuk tetap berkontribusi di sisi operasional kelistrikan, yang kebanyakan dilakukan oleh laki-laki. Ini menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi saya,” terang Yora.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, keterlibatan srikandi dalam proses energize ini memberikan nuansa dan warna yang baru.
”Ketelitian dan keuletan para srikandi yang terlibat memberikan andil yang cukup besar dalam kesuksesan energize SUTT 150 kV Boyolali-Bawen 2 ini. Ditambah lagi dengan semakin meningkatnya jumlah dan peran perempuan di PLN, misi besar perusahaan akan lebih cepat tercapai sesuai yang telah ditetapkan lewat transformasi organisasi utamanya untuk mendukung pemberdayaan perempuan dalam mengembangkan potensi terbaiknya,” terang Tejo.
Senada dengan Tejo Wihardiyono, Manager UPT Salatiga, Nur Fajar Fardiansyah Umar menyatakan apresiasinya atas peran dan upaya para srikandi untuk tetap professional dalam pekerjaannya dengan menyeimbangkan antara tanggung jawab pekerjaan dan kodrat mereka sebagai perempuan.
“Setiap prestasi yang diukir para srikandi dalam pekerjaannya menjadi kebanggaan tersendiri. Ini menjadi wujud keberhasilan mereka dalam melakukan peran ganda, baik dalam pekerjaan maupun tanggungjawabnya dalam keluarga,” pungkas Nur Fajar. (Humas PLN)