Jepara, INFOMURIA – Universitas Diponegoro (Undip), berkolaborasi dengan pihak swasta, berhasil mengekspor puluhan ton ikan teri nasi dari hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dan sekitarnya ke Jepang. Keberhasilan ekspor ini menandai langkah maju dalam pemberdayaan produk perikanan lokal di pasar global.
Pelepasan truk kontainer pengangkut ikan teri nasi ini diselenggarakan secara simbolis di halaman Marine Science Techno Park (MSTP) Universitas Diponegoro, Desa Teluk Awur, Kabupaten Jepara, pada Sabtu (20/12/2025). Acara tersebut dihadiri dan ditandai dengan pemecahan kendi air oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, bersama Staf Ahli Bidang Pemerataan Pembangunan Regional Kementerian PPN/Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti, dan Rektor Undip, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si.
Rektor Undip, Prof. Dr. Suharnomo, menegaskan bahwa ekspor ke Jepang, negara yang dikenal dengan standar kualitas impor yang sangat ketat, merupakan bukti nyata kualitas produk perikanan binaan Undip dan mitra lokal. “Jepang itu tidak mudah menerima produk dari negara lain. Prosesnya sangat rigid dan ekstrem. Alhamdulillah, produk dari Undip dan Jepara ini bisa lolos sertifikasi ekspor,” ujarnya. Ekspor ini merupakan pengiriman keempat, dengan volume total mencapai puluhan ton.
Untuk memastikan keberlanjutan ekspor, Undip berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk sesuai standar Jepang dan memperbaiki proses bisnis. Prof. Suharnomo menambahkan, “Ini bukan hanya soal Undip, tetapi tentang pemberdayaan layanan dan produk agar memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi. Tantangannya bagaimana menjaga kualitas dan keberlanjutan.”
Dalam proses produksi, Undip juga secara aktif melibatkan masyarakat sekitar. Sebanyak 52 pekerja, mayoritas ibu-ibu warga lokal, berperan langsung dalam pengolahan dan penjaminan mutu produk sebelum dikirim ke Jepang. Direktur Utama CV Karimun Mina Sejahtera, Dwi Lestari, turut mendampingi dalam keberhasilan ini.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, turut memberikan penekanan pada aspek keberlanjutan sumber daya ikan teri. “Yang paling penting keberlanjutannya. Konservasi teri harus dijaga agar produksinya bisa kembali dan ekspor tidak hanya berlangsung sekali, tetapi berkelanjutan,” tegas Trenggono.
Keberhasilan ekspor ini diharapkan menjadi contoh kolaborasi efektif antara perguruan tinggi, industri, dan masyarakat dalam memajukan daya saing produk perikanan Indonesia di kancah internasional, sekaligus sebagai model inkubasi bisnis yang dikembangkan Undip dan mitranya. (eko/red)