Pemkab Kudus Perkuat Kolaborasi Kopdes, BUMDes dengan Program MBG

Kudus (INFOMURIA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, menyatakan kesiapan untuk memperkuat kolaborasi antara Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sinergi ini bertujuan agar manfaat ekonomi dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat di berbagai desa.

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, saat berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi di Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025), menjelaskan bahwa Pemkab Kudus sedang mengakselerasi berbagai langkah strategis untuk memperkuat perekonomian berbasis desa. “Salah satunya melalui sinergi antara BUMDes, KDMP, dan Program MBG, agar manfaat ekonomi dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat,” ujar Sam’ani.

Koordinasi ini turut dihadiri oleh Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah, dan Sekretaris Kementerian Koperasi Ahmad Zabadi beserta jajaran, serta perwakilan dari Kudus termasuk Ketua DPRD Kudus Mas’an, anggota DPRD, Asisten Sekda, dan kepala OPD terkait.

Selain kolaborasi dengan BUMDes dan Program MBG, Pemkab Kudus juga membuka ruang sinergi dengan sektor swasta, termasuk perusahaan besar seperti PT Djarum dan PT Pura yang memiliki koperasi karyawan. “Dengan dukungan lintas sektor, kami optimistis pertumbuhan ekonomi Kudus akan semakin kuat dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tambah Sam’ani.

Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat mempercepat kemandirian ekonomi desa dan memperkuat jejaring usaha lokal yang berdaya saing serta berkelanjutan. Sam’ani juga menyebutkan bahwa Pemkab Kudus memanfaatkan bangunan sekolah hasil regrouping yang tidak terpakai untuk dijadikan sekretariat atau gudang koperasi, menjadikannya sarana produktif bagi pengembangan ekonomi lokal.

Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengapresiasi inisiatif dan progres KDMP di Kudus. Ia menekankan bahwa koperasi kini dipandang sebagai motor penggerak utama perekonomian lokal. “Dulu koperasi hanya dipandang dari sisi kelembagaan. Namun sekarang, melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, masyarakat desa menjadi subjek ekonomi yang aktif. Koperasi berperan memperpendek rantai pasok, menekan harga, dan menggerakkan perputaran ekonomi di tingkat desa,” jelas Ferry.

Senada dengan itu, Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menyoroti pentingnya penguatan kelembagaan dan kolaborasi lintas level pemerintahan. “Kami menyiapkan koperasi yang sudah ada agar bisa berintegrasi dengan koperasi desa. Ini bukan hanya tentang mendirikan koperasi baru, tapi juga menguatkan yang telah berjalan,” katanya. Tujuan utamanya adalah menjaga swasembada pangan dan memutus rantai pasok agar masyarakat desa benar-benar merasakan manfaat ekonomi. (hms/red)