Jepara-Infomuria.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara menjalin kerja sama dengan perusahaan pengelolaan sampah asal Tiongkok, Zheneng Jinjiang Environment, dalam upaya mengubah sampah residu menjadi energi terbarukan.
Pertemuan Bupati Jepara Witiarso Utomo dengan perwakilan investor berlangsung di ruang kerja Bupati, Senin (1/9/2025).
Bupati Witiarso menyampaikan, mulai 2026 Pemkab akan menerapkan kebijakan baru untuk menekan jumlah residu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Residu yang selama ini hanya menjadi timbunan sampah ke depan akan diproses dengan teknologi sehingga bisa menghasilkan energi,” ujarnya.
Teknologi yang ditawarkan investor Tiongkok difokuskan pada pengolahan sampah residu, yaitu jenis sampah yang selama ini dianggap tak bernilai ekonomis. Dengan pendekatan ini, Jepara menargetkan pengurangan signifikan sampah yang masuk ke TPA.
Selain aspek lingkungan, Bupati menekankan manfaat sosial program ini.
“Melalui program ini, kami ingin mendorong partisipasi masyarakat, terutama ibu rumah tangga, agar bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari pemilahan dan pengumpulan sampah,” tambahnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara, Aris Setiawan, menegaskan kerja sama ini sebagai langkah transformasi pengelolaan sampah.
“Dengan teknologi energi terbarukan, residu akan diproses, sementara sampah bernilai ekonomis seperti plastik dan logam tetap dapat dikelola masyarakat. Harapannya, semua jenis sampah bisa dimanfaatkan secara optimal,” jelasnya.
Aris menambahkan, target program ini adalah pemanfaatan 100 persen sampah yang terkumpul, sehingga tidak ada lagi sampah yang menjadi beban lingkungan.
“Selain mengurangi beban TPA, langkah ini membuka peluang pemberdayaan masyarakat dan mempercepat target Jepara sebagai kabupaten bersih dan ramah lingkungan,” pungkasnya.
Dengan masuknya investasi asing di sektor pengelolaan sampah, Pemkab Jepara optimistis mampu menciptakan sistem pengelolaan yang berkelanjutan, modern, dan berorientasi masa depan.
Sumber : Humas Pemkab