Rembang-Infomuria.com-Pemerintah Kabupaten Rembang kembali menyelenggarakan Lomba Inovasi Daerah tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan mendorong peningkatan kinerja, kualitas pelayanan publik, serta memperkuat budaya inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang, Mukhammad Anwar Fu’adi, menyampaikan bahwa tahapan penilaian awal dijadwalkan mulai bulan Juli 2025. Rencananya, pimpinan daerah juga akan terlibat langsung dalam proses seleksi inovasi terbaik.
“Penilaiannya akan dimulai bulan Juli, dan rencananya pimpinan juga akan ikut memberikan penilaian terhadap inovasi-inovasi yang diajukan peserta,” ujar Fu’adi saat ditemui di kantor Bappeda, belum lama ini.
Lomba ini terbuka untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Pemerintah Desa (Pemdes). Inovasi yang dilombakan tidak terbatas pada bentuk aplikasi, namun juga bisa berupa kebijakan maupun program kerja.
“Inovasi itu tidak hanya dalam bentuk aplikasi, tapi juga bisa kebijakan atau program. Contohnya yang sudah sampai nasional adalah Telponi (Temokno, Laporno, dan Openi), program untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan stunting di Rembang. Banyak daerah lain datang ke sini untuk studi banding,” jelasnya.
Untuk format penilaian tahun ini, Bappeda masih menyusun konsep akhir. Jika pada pelaksanaan tahun sebelumnya terdapat sembilan inovasi yang lolos hingga tahap final, tahun ini kemungkinan hanya tiga hingga enam inovasi terbaik yang akan ditampilkan dalam ajang Rembang Innovation Award (RIA) 2025.
“Tahun lalu ada sembilan OPD yang dilombakan. Tahun ini masih kita konsep. Kalau jumlahnya terlalu banyak, kemungkinan kita lakukan penilaian awal dulu, lalu yang terbaik dilombakan saat RIA,” imbuhnya.
Lomba Inovasi Daerah juga menjadi wadah apresiasi bagi instansi pemerintah yang berhasil menerapkan kreativitas dan inovasi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat serta menumbuhkan budaya inovasi di lingkungan kerja.
Tiga kategori inovasi yang dilombakan, antara lain:
1. Inovasi Tata Kelola Pemerintahan Daerah, seperti e-Planning dan e-Budgeting, yang berfokus pada penguatan manajemen internal pemerintahan.
2. Inovasi Pelayanan Publik, meliputi peningkatan mutu layanan pada sektor perizinan, kesehatan, pendidikan, dan layanan langsung lainnya.
3. Inovasi Lainnya Sesuai Urusan Pemerintahan Daerah, mencakup bidang pekerjaan umum, lingkungan hidup, dan sektor teknis lainnya sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah.
Melalui ajang ini, Pemkab Rembang berharap tercipta ekosistem birokrasi yang inovatif, adaptif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Sumber : Humas Pemkab