Blora-Infomuria.com-Hasil produksi panen padi di Kabupaten Blora tahun ini angkanya di atas rata-rata kebutuhan pangan setiap tahun.
Hal itu menjadikan Kabupaten di ujung Timur Jawa Tengah ini mengalami surplus beras.
Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman di Rakor Ketahanan Pangan, Rabu (16/4/2025), menjelaskan, surplusnya di atas 70 persen dari jumlah produksi beras. Sehingga banyak hasil panen yang dikirim keluar kota.
“Produksi padi di Blora angkanya mencapai 639.000 Ton, terbesar keenam di Jawa Tengah. Jika dikonversi menjadi beras, produksi menjadi 310 ribu Ton. Sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat Blora setiap tahunnya hanya 73.000 Ton, atau sekitar 24 persen beras yang dikonsumsi warga Blora dari jumlah produksi,” jelas Ngaliman.
Sehingga surplus beras di Blora, lanjutnya, mencapai di angka sekitar 76 persen. Ini menjadi tanda bahwa Blora telah menyumbangkan berasnya untuk ketahanan pangan nasional.
Terkait penyerapan gabah pasca panen, menurut Ngaliman, Bulog Blora juga menyerap gabah petani yang terbanyak kedua se Eks Karesidenan Pati. Selebihnya diserap oleh pelaku usaha pertanian swasta.
“Tidak hanya beras saja, Blora juga menjadi lumbung jagung nasional. Produksinya mencapai 430.000 Ton , terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Grobogan. Ini potensi yang luar biasa. Semoga kedepannya petani Blora bisa lebih sejahtera dengan kepastian harga yang diberikan Pemerintah Pusat,” tambah Ngaliman.
Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., yang pekan lalu mengikuti panen raya padi serentak nasional dari Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora Kota, menyatakan bersyukur atas capaian produksi pertanian di Kabupaten Blora tersebut.
“Blora bisa surplus beras hingga angka 76 persen, menandakan bahwa Blora sudah swasembada beras. Produksinya bisa disalurkan untuk menyumbang ketahanan pangan nasional. Apalagi kemarin bulan Maret luas panen padi di Blora tembus peringkat 8 nasional,” tandas Bupati.
Menurutnya, hal itu menandakan semangat petani Blora untuk menanam sangat baik. Apalagi kebijakan Presiden yang mempermudah pupuk dan menambah bantuan alsintan terus dilakukan, diprioritaskan.
Termasuk, lanjut Bupati Arief, penetapan HPP Gabah Rp 6.500’Kg sangat membantu petani dan Blora optimis kedepannya semakin kokoh menjadi lumbung pangan nasional. Tinggal mengambangkan inovasinya.
Orang nomor satu di Blora itu berharap di Musim Tanam (MT) kedua yang baru saja melewati musim tanam bisa menghasilkan panen bagus. Apalagi target tanam MT 2 yang ditetapkan Kementerian Pertanian untuk Blora seluas 20.000 Ha bisa terlampaui mencapai 25.475 Ha.
Sumber : Humas Pemkab