Rembang-Infomuria.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menindaklanjuti sejumlah aspirasi yang disampaikan serikat pekerja, termasuk pengaktifan kembali Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit dan dorongan kesetaraan gender dalam rekrutmen tenaga kerja di sektor padat karya.
Sebagai bentuk respons, Pemkab Rembang menggelar forum Tripartit di salah satu hotel kawasan Pantura. Forum tersebut menjadi ruang dialog antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja, sesuai harapan para buruh, khususnya dari sektor pabrik.
“Pemerintah Kabupaten Rembang sangat menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan tercapai tanpa dukungan dunia usaha dan tenaga kerja yang produktif. Karena itu, sinergi tripartit ini harus kita jaga dan tingkatkan,” ujar Bupati Rembang, Harno.
Menindaklanjuti aspirasi terkait keseimbangan gender dalam rekrutmen tenaga kerja, Harno menyampaikan bahwa dirinya telah berkomunikasi langsung dengan sejumlah perusahaan. Salah satu perusahaan telah menyepakati komposisi tenaga kerja yang setara antara laki-laki dan perempuan.
“Setelah serikat pekerja bertemu saya, langsung saya tindaklanjuti. Untuk pabrik sepatu di Jape (PT Handal Sukses Karya) sudah clear, 50:50. Untuk pabrik sepatu PWI (PT. Parkland World Indonesia) masih komunikasi,” terangnya.
Harno menambahkan, pihak manajemen PT. Parkland World Indonesia menyampaikan bahwa belum dapat menerapkan komposisi seimbang karena sebagian besar jenis pekerjaan di pabrik tersebut memerlukan ketelitian tinggi, yang dinilai lebih cocok ditangani oleh pekerja perempuan.
“Alasannya, pekerjaan yang perlu ketelitian hasilnya lebih baik jika dikerjakan perempuan. Kalau laki-laki katanya agak grusa-grusu. Tapi saya tetap bernegosiasi agar ada peningkatan jumlah pekerja laki-laki,” imbuhnya.
Selain itu, Bupati Harno juga mengingatkan pentingnya kedisiplinan para pekerja yang telah diberikan kesempatan bekerja. Ia menyoroti keluhan dari pihak manajemen PT. HSK terkait pelanggaran aturan larangan merokok di lingkungan pabrik.
“Di sana aturannya tidak boleh merokok, tapi akhirnya semua toilet penuh puntung rokok. Saya mohon, kepada Bapak Ibu yang keluarganya bekerja di sana, agar bisa mengurangi merokok. Ini termasuk keluhan serius dari pengusaha,” tegasnya.
Sumber : Humas Pemkab