Rembang-Infomuria.com-Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Puskesmas Sarang 2, mulai dari krisis air bersih hingga ancaman abrasi. Meski membutuhkan anggaran besar, pemerintah daerah berkomitmen memastikan layanan kesehatan di wilayah pesisir tetap berjalan optimal.
Kepala Puskesmas Sarang 2, Hafidlotul Muawanah, menyebut bahwa pembuatan tandon untuk menampung air tawar masih terkendala anggaran, termasuk pemasangan jaringan PDAM.
“Untuk instalasi PDAM, dibutuhkan biaya sekitar Rp 20-30 juta, sementara anggaran kami belum mencukupi. Pasien juga banyak mengeluhkan air yang tersedia karena rasanya asin,” ungkapnya.
Selain itu, kandungan garam tinggi dalam air kerap merusak pompa di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sejak November 2024 hingga Maret 2025, pompa mengalami kerusakan sebanyak tiga kali.
“Pompa sudah diganti beberapa kali, tapi tetap rusak. Kami sangat membutuhkan suplai air tawar dari PDAM,” tambahnya.
Tidak hanya mengalami krisis air, abrasi di pesisir Kecamatan Sarang juga mengancam bangunan bagian belakang puskesmas, termasuk pipa IPAL yang berada dekat dengan gelombang laut.
“Kami butuh pemecah gelombang karena pipa paralon IPAL juga berada di situ. Risiko kerusakan sangat tinggi, bahkan bagian belakang bangunan sudah ambrol,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang, Fahrudin, menyatakan siap membantu menjembatani Puskesmas Sarang 2 dengan PDAM. Namun, puskesmas diminta mengalokasikan anggaran untuk pemasangan instalasi air melalui biaya operasional.
“Puskesmas dan rumah sakit membuat rencana bisnis anggaran untuk mengelola pendapatannya sendiri. Saya yakin biaya operasional masuk dalam rencana bisnis anggaran. Dari sana bisa disisihkan Rp 30 juta, nanti saya bantu sampaikan ke PDAM agar segera ditangani,” terangnya.
Sementara itu, terkait kebutuhan pemecah gelombang, Pemkab Rembang telah mengusulkannya ke pemerintah pusat, karena wilayah pantai bukan kewenangan pemerintah daerah.
“Kami juga meminta dukungan DPRD agar pembangunan breakwater segera terealisasi. Jangan sampai puskesmas ini mengalami kerusakan lebih parah,” pungkasnya.
Sumber : Humas Pemkab