Rembang-Infomuria.com-Sebanyak 78 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kecamatan Lasem dan Sluke. Mereka akan menerapkan inovasi edible garden tower di desa-desa sasaran mulai 24 Juni hingga 5 Agustus mendatang. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat bertani secara vertikal dengan cara mudah di lahan terbatas.
Di Kecamatan Lasem, mahasiswa akan bekerja di Desa Kajar, Gowak, Binangun, Selopuro, dan Sendangcoyo. Sedangkan di Kecamatan Sluke, mereka akan beraktivitas di Desa Jatisari, Labuhan Kidul, Langgar, Leran, dan Trahan.
Kepala Departemen Arsitektur Lanskap IPB, Ahmad Arifin Hadi, menyampaikan bahwa setiap desa akan ditempatkan 5-7 mahasiswa dari berbagai bidang keahlian. “Mahasiswa akan tinggal di tengah masyarakat, menggali permasalahan, merancang solusi, dan melaksanakan pengabdian.
“Pengalaman ini bertujuan untuk mengasah softskill, kerjasama, dan jiwa kepemimpinan mereka dalam mengelola program pengabdian masyarakat,” kata Arifin Hadi saat penerimaan mahasiswa KKNT IPB di aula lantai 4 Setda, Senin (24/6).
Arifin menjelaskan bahwa program unggulan KKNT IPB adalah pembuatan edible garden tower, masyarakat diajak untuk bertani secara vertikal dengan cara yang mudah dan konvensional.
“Kalau hidroponik kita launching sekarang, minggu depan sudah mati semua. Karena teknologi yang rumit, high cost, siapa yang bisa. Masyarakat harus tunggu bantuan pipa paralon, pompa dan lain sebagainya. Ini kita kembali ke konvensional, dan pendekatan kita silaturahmi,” jelasnya.
Mahasiswa Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang memiliki proyek di desa juga ikut serta dalam penerapan edible garden tower. IPB akan menyediakan kantong terpal, pupuk organik, dan panduan, sementara masyarakat hanya perlu menyediakan lahannya.
“Alhamdulillah saat ini sudah tahun ke-4, masyarakat ini diajarkan cara bertani yang mudah. Jangan rumit-rumit, agar ketika kembali ke Bogor masyarakat bisa meneruskan,” ucapnya.
BACA JUGA Wabup Hanies : Mojowarno Percontohan Smart Village
Tambahan Pendapatan
Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang, I Dwi Wahyuni Hariyati, berharap edible garden tower benar-benar dipraktikkan di masyarakat. “Walaupun mereka di rumah, dia bisa mendapatkan tambahan pendapatan. Kalau pun tidak menjadikan pendapatan, bisa mengurangi biaya hidup dan meningkatkan gizi keluarga,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rembang, Afan Matardi, menilai KKN Tematik dengan tema pengembangan berkelanjutan masyarakat agro maritim untuk mencapai social resilience merupakan momen yang tepat. Pemkab Rembang sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang akan ditetapkan bulan Agustus dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025-2045 menyongsong Indonesia emas.
Afan berharap para mahasiswa IPB bisa memanfaatkan momen ini untuk mengeksplorasi program-program Pemkab Rembang yang ada saat ini dan perencanaan masa depan. “Start kita untuk membangun itu berawal dari perencanaan RPJMD dan RPJP. Ini momen yang tepat bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi program-program kami yang ada hingga 2024 dan perencanaan kami ke depan di 2025 atau sampai 5 tahun ke depan,” pungkasnya.
Sumber : Humas Pemkab