Berbasis Asrama dan Gratis, Sekolah Rakyat Rembang Diharapkan Putus Rantai Kemiskinan

Rembang-Infomuria.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang terus mematangkan rencana pembangunan Sekolah Rakyat. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah penyediaan lahan di sebelah utara kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sulang, yang telah ditinjau oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) perwakilan Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang, Sutrisno, menyampaikan bahwa pihaknya bersama Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) mengusulkan pembukaan jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Masing-masing jenjang direncanakan memiliki dua rombongan belajar (rombel).

“Untuk sekolah rakyat, kami usulkan masing-masing jenjang dua rombel,” jelas seorang perwakilan Pemkab.

Satu rombel terdiri atas 25 anak. Dengan demikian, Sekolah Rakyat di Rembang diproyeksikan dapat menampung total 150 anak.

Terkait ketersediaan guru, tenaga kependidikan, termasuk kepala sekolah, Sutrisno menyebut hal tersebut masih menunggu kejelasan dari pemerintah pusat. Ia mengungkapkan bahwa sudah ada informasi mengenai rencana seleksi pengisian jabatan kepala sekolah oleh Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan (KSPSTK) serta Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru.

“Namun, hingga saat ini kami di Rembang belum menerima surat resmi terkait pengisian jabatan Kepala Sekolah Rakyat. Informasi yang kami dapat hanya berupa share-an dari rekan-rekan kepala dinas di daerah lain di Jawa Tengah,” ungkapnya.

Seleksi kepala sekolah umumnya dilakukan melalui sistem aplikasi. Dalam sistem tersebut akan muncul nama-nama guru yang dinilai layak untuk diusulkan sebagai kepala sekolah, yang selanjutnya diajukan ke pemerintah daerah.

Pembangunan Sekolah Rakyat akan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, menurut informasi terbaru dari Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf, kemungkinan juga akan melibatkan partisipasi pihak swasta.

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan inklusif yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah ini bersifat gratis dan berkonsep asrama, serta diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan.

Sumber : Humas Pemkab