100 Hari Kerja, Bupati Rembang Fokus Atasi Krisis Air dengan Rencana Pembangunan Embung

Rembang-Infomuria.com-Memasuki 100 hari pertama masa jabatan, Bupati dan Wakil Bupati Rembang mulai menunjukkan langkah konkret untuk mengatasi krisis air di wilayah rawan kekeringan. Salah satu program prioritas yang tengah dipersiapkan adalah pembangunan embung di Desa Pasedan, Kecamatan Bulu, dan Desa Trenggulunan, Kecamatan Pancur.

Bupati Harno menyatakan telah menginstruksikan Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTARU) Kabupaten Rembang untuk segera menyusun Dokumen Engineering Design (DED) bagi pembangunan embung di kedua lokasi tersebut. Dokumen ini menjadi syarat utama untuk pengajuan bantuan dana ke pemerintah pusat.

“Saya sudah memerintahkan SDA untuk membuat DED embung Pasedan dan Trenggulunan,” tegas Harno.

Sebagai bentuk keseriusan, Harno juga telah menjalin komunikasi dengan Ketua DPRD Kabupaten Rembang untuk membahas kesiapan anggaran penyusunan DED. Anggaran tersebut tidak hanya untuk pembangunan embung, tetapi juga mencakup proyek strategis lain yang memerlukan perencanaan teknis.

“Jadi dalam beberapa bulan ke depan, saya sudah komunikasi dengan Ketua DPRD agar disiapkan anggaran DED pembangunan embung Pasedan dan Trenggulunan dan DED-DED lainnya,” tambahnya.

Rencana pembangunan dua embung ini merupakan respons atas aspirasi masyarakat yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau. Bupati menegaskan bahwa penyediaan air merupakan kebutuhan dasar yang harus segera dipenuhi.

“Karena usulan masyarakat, air ini sangat penting. Tapi kalau tidak ada DED-nya, kita tidak bisa mengajukan ke pusat,” tandasnya.

Kepala Bidang SDA DPUTARU Rembang, Alfi Mohamadi, menjelaskan bahwa keberadaan embung nantinya akan berfungsi sebagai penampungan air baku yang dapat dimanfaatkan saat musim kemarau. Ia menambahkan, lokasi kedua embung berada di wilayah cekungan alami yang berpotensi menampung air hujan maupun sumber mata air lainnya.

“Contoh di Pasedan sudah dimanfaatkan PDAM. Untuk Trenggulunan pun sama. Kalau dimanfaatkan dan dihitung secara teknis lewat DED, bisa terlihat berapa kapasitas air yang mungkin ditampung,” jelas Alfi.

Pembangunan embung ini diharapkan menjadi solusi jangka menengah untuk menghadapi ancaman kekeringan dan memperkuat ketahanan air di Kabupaten Rembang.

Sumber : Humas Pemkab Rembag