Pati (INFOMURIA) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pati, Jawa Tengah, gencar melakukan upaya preventif untuk menekan maraknya aksi balap liar di jalan raya. Langkah ini diwujudkan melalui sosialisasi intensif mengenai larangan balapan liar di sejumlah sekolah dan instansi pendidikan di Kabupaten Pati, yang dimulai pada Senin (10/11/2025).
Kompol Riki Fahmi Mubarok, Kasat Lantas Polresta Pati, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan tindak lanjut langsung dari telegram Kapolri yang menekankan pentingnya pencegahan aksi balap liar yang kian marak di berbagai daerah. “Kami tidak hanya fokus pada penindakan, tapi juga pada pencegahan melalui edukasi agar pelajar memahami bahaya balap liar,” tegas Kompol Riki.
Kerja sama lintas sektor menjadi kunci dalam menciptakan ketertiban lalu lintas. Oleh karena itu, Polresta Pati menggandeng Dinas Pendidikan dengan harapan pesan keselamatan dapat disosialisasikan secara efektif hingga ke seluruh sekolah menengah pertama dan atas di Kabupaten Pati. “Peran dunia pendidikan sangat vital dalam membentuk karakter disiplin dan kesadaran berlalu lintas sejak dini,” tambahnya.
Sebagai bagian dari program ini, petugas Satlantas telah memberikan penyuluhan langsung kepada para siswa di SMAN 3 Pati. Materi penyuluhan mencakup bahaya serius dan sanksi hukum yang mengancam pelaku balap liar. Para siswa juga diajak untuk aktif menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Selain itu, leaflet dan brosur berisi imbauan juga dibagikan kepada peserta sosialisasi.
Kompol Riki menegaskan bahwa balap liar bukan hanya sekadar pelanggaran hukum, melainkan juga ancaman nyata terhadap keselamatan diri dan orang lain. Satu kesalahan kecil di jalan raya dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, pelajar diimbau keras untuk menjauhi kegiatan balap liar dan berfokus menjadi generasi yang taat aturan. Kegiatan sosialisasi ini akan terus berlanjut ke sekolah-sekolah lain di wilayah hukum Polresta Pati. “Kami berkomitmen membangun kesadaran sejak dini agar pelajar tumbuh dengan budaya tertib berlalu lintas. Jika seluruh pihak terlibat, angka pelanggaran dan kecelakaan bisa ditekan,” pungkasnya. (hms/red)