Pati Gelar Pertunjukan 20 Dalang Cilik untuk Lestarikan Wayang Kulit

Pati (INFOMURIA) – Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, telah sukses menggelar pertunjukan wayang kulit yang melibatkan 20 dalang cilik. Acara ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah daerah untuk melestarikan seni tradisional yang berharga di tengah pesatnya arus modernisasi dan beragamnya pilihan hiburan.

Bupati Pati, Sudewo, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan yang digagas oleh Yayasan Sanggar Sihing Krida Murti (SKM) ini, bertepatan dengan peringatan Hari Wayang Dunia.

“Kami merasa bangga dan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan yang digagas oleh Yayasan Sanggar Sihing Krida Murti (SKM) dalam rangka memperingati Hari Wayang Dunia,” kata Bupati Sudewo saat membuka pentas wayang kulit dalang cilik di Pendopo Kabupaten Pati, Minggu (9/11/2025).

Bupati Sudewo menambahkan bahwa partisipasi 20 dalang cilik dalam pertunjukan ini secara jelas menunjukkan potensi besar Kabupaten Pati dalam melahirkan generasi penerus seni pedalangan yang akan menjaga warisan budaya ini.

“Saya semakin tahu bahwa ternyata di Kabupaten Pati punya potensi besar dalam dunia pedalangan. Anak-anak ini adalah penerus kebanggaan seni tradisi kita,” ujarnya.

Apresiasi khusus juga diberikan Sudewo kepada Yayasan SKM atas dedikasi dan konsistensinya dalam membina serta mengembangkan bakat anak-anak di bidang seni tradisional, khususnya seni pedalangan. Ia berterima kasih kepada yayasan tersebut yang telah berkomitmen penuh untuk mendidik, melatih, dan mengasah keterampilan pedalangan anak-anak sehingga mereka memiliki keahlian luar biasa.

Pada kesempatan yang sama, Sudewo berpesan kepada para dalang cilik untuk senantiasa berlatih dengan tekun dan gigih, serta tidak mudah menyerah menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang dan semakin modern.

“Saya berpesan kepada anak-anak maupun Yayasan SKM supaya selalu tekun, gigih, dan istikamah dalam berlatih karena tantangan ke depan makin nyata dan makin besar,” tegasnya.

Harapan besar diletakkan pada kegiatan semacam ini agar seni pedalangan tetap lestari dan tidak kehilangan relevansinya di tengah arus perkembangan zaman. “Dengan adanya perubahan terhadap peradaban zaman, seni pedalangan makin bergeser ke arah modern. Maka, saya berharap SKM tetap konsisten untuk menjaganya,” pungkas Bupati Pati. (hms/red)