Jepara, INFOMURIA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara bekerja sama dengan Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan penelitian berbasis data spasial di kawasan Pantai Bandengan. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata pesisir di Kabupaten Jepara.
Sejak September 2025, tim peneliti dari UGM telah aktif melakukan pemetaan menggunakan teknologi canggih seperti drone dan LiDAR (Light Detection and Ranging). Teknologi ini dikenal memiliki presisi tinggi dalam survei geodesi, memastikan data yang dihasilkan sangat akurat untuk perencanaan dan pengembangan wilayah.
Penelitian ini merupakan tindak lanjut dari konsultasi Pemkab Jepara kepada UGM terkait kebutuhan data spasial yang komprehensif sebagai dasar pengambilan kebijakan pembangunan daerah. Fokus utama riset adalah Pantai Bandengan, yang dipilih karena statusnya sebagai primadona dan destinasi wisata dengan tingkat kunjungan wisatawan tertinggi di Jepara.
Dr. Ir. Bilal Ma’ruf, Ketua Tim Penelitian Geolive FT UGM dan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Departemen Teknik Geodesi, menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan menghasilkan tiga luaran penting: peta topografi, peta pariwisata, dan peta tata ruang eksisting. “Kami ingin memberi gambaran kondisi eksisting Pantai Bandengan sebagai dasar perencanaan ke depan,” ujarnya saat diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Ary Bachtiar di Ruang Rapat Sosrokartono Setda, Kamis (11/12/2025).
Riset ini, yang akan berlangsung selama enam bulan, melibatkan fase akuisisi data mulai September, pengolahan data pada Oktober–November, dan penyampaian laporan hasil kepada Pemkab Jepara pada Desember 2025.
Sekda Ary Bachtiar menyambut baik dukungan akademis dari UGM. “Ini dukungan akademis yang kami butuhkan untuk menjaga pesisir tetap lestari sekaligus meningkatkan nilai ekonomi wisata,” kata Ary. Ia menambahkan, hasil pemetaan diharapkan tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga memperkuat strategi mitigasi abrasi serta pengelolaan ruang yang lebih berkelanjutan, khususnya di wilayah pesisir Jepara.
Ke depan, riset ini diharapkan dapat berkembang menjadi inovasi digital, termasuk pengembangan model 3D hingga prototipe smart city, demi kemajuan pariwisata dan tata ruang Kabupaten Jepara.