TIM PKM-PM Universitas Muria Kudus Lakukan Pengabdian Masyarakat Melalui Pelatihan Usaha Popcorn di Desa Padurenan

KUDUS -Infomuria.com PKM-PM (Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat) adalah program non-profit yang menerapkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni untuk meningkatkan kualitas hidup, mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Mitra dalam PKM-PM adalah masyarakat non-profit seperti lembaga pendidikan, instansi pemerintah, karang taruna, kelompok PKK, panti asuhan, dan lembaga sosial lainnya.

Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) dalam program PKM-PM bertajuk “Upaya Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Pelatihan dan Pendampingan Usaha Popcorn Bagi Ibu PKK Desa Padurenan Kudus.” Tim PKM-PM ini terdiri dari Rizky Setiawan (Ketua Tim, Teknik Mesin), Diana Rintan Subekti (Anggota 1, Teknik Industri), dan Muhammad Daviq Rizal (Anggota 2, Teknik Mesin), dengan dosen pendamping Dr. Sugeng Slamet, S.T., M.T.

PKM-PM POKER bermitra dengan TP PKK Desa Padurenan, Gebog, Kudus, yang terdiri dari ibu-ibu berusia 35-60 tahun. Desa Padurenan terletak di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah dan pendapatan rata-rata 1-3,5 juta per bulan. Sebanyak 50% ibu rumah tangga di desa ini tidak memiliki kegiatan produktif, sehingga mereka memerlukan pemberdayaan untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Sebelum adanya kegiatan PKM, mesin Popcorn tersebut telah dikembangkan oleh Rizky Setiawan. Mesin Popcorn tersebut memang terbilang sederhana namun dari segi fungsionalitasnya mampu bersaing dengan mesin-mesin Popcorn yang ada di pasaran.

“Pembuatan mesin Popcorn ini awal mulanya saya gunakan untuk sarana belajar terkait proses manufaktur sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang saya peroleh di bangku perkuliahan. Selain itu saya juga tertarik untuk mengembangkan usaha Popcorn ini karena kebetulan di rumah, saya juga menjalankan bisnis warung. Berangkat dari hal tersebut saya jadi semakin semangat untuk mengembangkan mesin ini, terlebih saya sudah memiliki tempat untuk menjual hasil Popcorn yang saya buat,” katanya.

Akan tetapi Diana Rintan Subekti melihat peluang dari mesin Popcorn ini untuk dikembangkan sebagai teknologi yang dapat mendukung dalam proses Pengabdian Masyarakat. Momentum PKM ini kemudian dimanfaatkannya untuk menyusun proposal PKM untuk diajukan ke DIKTI. Berangkat dari fenomena yang ada di Desa Padurenan, Gebog, Kudus. Program ini memiliki 3 tujuan utama Memberikan kegiatan produktif kepada ibu-ibu Anggota PKK Desa Padurenan. Meningkatkan peran ibu-ibu untuk meningkatkan penghasilan keluarga yang tergolong pra-sejahtera dan memaksimalkan lahan non-padi petani jagung di wilayah Kecamatan Gebog sebagai pemasok bahan baku popcorn kepada TP PKK Desa Padurenan.

Program ini dimulai dengan melakukan sosialisasi kepada mitra untuk menjelaskan maksud dan tujuan program, alur pelaksanaan, teknis pelaksanaan program, dan peranan mitra saat program berlangsung. Sosialisasi program dilaksanakan pada Minggu, 2 Juni 2024 yang dihadiri sebanyak 12 peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota TP PKK Desa Padurenan. Pertemuan ini bertujuan untuk menentukan tanggal pelaksanaan pelatihan dan pendampingan usaha. Sesuai kesepakatan dengan peserta sosialisasi maka pelatihan dilaksanakan tanggal 6-8 Juni 2024 di Aula Balai Desa Padurenan.

Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari mulai dari 6-8 Juni 2024, di hari pertama penerjunan mahasiswa tim PKM-PM, pengenalan program dan pengenalan teknologi mesin pembuat popcorn serta demo masak. Pada hari kedua tim memperkenalkan buku pedoman mitra kepada peserta pelatihan, praktik masak popcorn, proses packing popcorn. Di hari terakhir memberikan pelatihan promosi dan digital marketing ke peserta pelatihan.

Setelah program pelatihan, tahap selanjutnya yaitu peminjaman mesin popcorn. Mesin popcorn dipinjamkan kepada mitra untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga serta mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang produktif serta bernilai ekonomis.