Jepara-Infomuria.com-Kasus tengkes atau stunting pada anak di Jepara dalam empat tahun terakhir ini turun drastis. Dari data tahun 2019 hingga 2022, kasus tengkes turun hingga 7,74 persen. Hal itu disampaikan Penjabat Bupati Edy Supriyanta, Kamis (20/7/2023).
Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta mencatat, stunting tahun 2019 ada 19,61 persen. Tahun 2020 turun menjadi 13,78 persen. Lalu pada tahun 2021 ada 12,9 pesen. Kemudian selama 2022 terus turun menjadi 11,87 persen. “Dasar perhitungan data e-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat),” ujarnya saat jumpa pers di salah satu kafe di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan.
Dari angka 11,87 persen balita tengkes di tahun 2022 itu setara 7.227 anak. Sementara per Februari 2023 kemarin, menyisakan 5.353 balita stunting.
Penurunan kasus ini dicapai dari berbagai aksi konvergensi, mulai dari adanya pengorganisasian, tim pendamping keluarga, audit rutin, alokasi anggaran untuk intervensi gizi.
Lebih lanjut Sekda Jepara Edy Sujatmiko dalam kesempatan yang sama menjelaskan, total dana untuk penanganan tengkes di tahun ini sebesar Rp111 miliar. “Anggaran ini baik untuk penanganan spesifik, maupun penanganan sensitif,” kata dia.
Sementara Pelaksana tugas Kepala DP3AP2KB Muh Ali mengungkapkan, bahwa aksi konvergensi stunting Jepara masuk peringkat tiga terbaik di Jawa Tengah