Bupati Jepara Gelar Rapat Koordinasi, Bahas Infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan

Jepara-Infomuria.com-Bupati Jepara H. Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar menggelar rapat koordinasi dengan seluruh peeangkat daerah di Gedung Shima, Senin, (10/3/2025).

Turut hadir Sekretaris Daerah Edy Sujatmiko, Asisten I Sekda Ratib Zaini, Asisten II Sekda Hery Yulianto, Asisten III Sekda Ronji, dan seluruh pimpinan perangkat daerah, serta camat.

Rapat koordinasi bertujuan untuk menyelaraskan program visi misi Bupati – Wakil Bupati dengan program pemerintah pusat dan provinsi. Wiwit mengatakan bahwa dirinya mengantisipasi agar programnya tidak tumpang tindih dengan pemerintah pusat agar seluruh program berjalan efektif dan efisien.

Bupati menyoroti sejumlah program utamanya di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Sebab ketiga bidang tersebut merupakan pilar utama dalam visi misinya.

“Ini mumpung musim hujan, kita nilai kembali jalan-jalan kita yang rusak agar mendapat DAK (Dana Alokasi Khusus) dari pusat,” ucap Wiwit.

Berdaasarkan data, jalan yang dikelola Pemkab Jepara tergolong klasifikasi mantap sebanyak 83% dan tidak mantap sebanyak 17%. Namun Wiwit meminta agar data tersebut ditinjau kembali, sebab banyaknya aduan yang masuk terkait kerusakan jalan di sejumlah ruas.

Selain itu, ia juga fokus mengenai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) agar betul-betul diperhatikan. Sebab jika menjadi persoalan, hal terebut dapat mengganggu iklim investasi di Kabupaten Jepara. Ia memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk mengevaluasi kedua hal tersebut.

Di bidang Pendidikan, Wiwit secara khusus menyinggung permasalahan anak tidak sekolah (ATS) dan kesejahteraan guru. Berdasarkan data yang ia terima, terdapat 4.082 ATS yang perlu diperhatikan.

“Di program Bupati Ngantor di Desa nanti kita tampilkan konsentrasi di desa-desa mana saja yang ada ATS,” kata Wiwit.

Dirinya meminta agar dapat melibatkan perusahaan di daerah sekitar melalui dana CSR untuk membantu mengentaskan ATS di desa tersebut.

Pada sektor kesehatan, ia menyoroti pada angka kematian ibu yang cukup tinggi yakni 14%. Ia meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk memikirkan solusi agar angka tersebut dapat ditekan.

Wiwit juga meminta agar program kesehatan gratis dan makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo dapat dilaksanakan dengan baik.

“Untuk penekanan TB, kemarin provinsi sudah memiliki program. Saya minta Dinas Kesehatan untuk aktif, agar kita bisa mendapatkan akses alat yang sudah dianggarkan provinsi. MBG juga saya minta kita aktif berkoordinasi dengan pihak yang menangani,” tandasnya.

Orang nomor satu di Jepara itu juga menekankan pentingnya pendataan rekam medis hingga tingkat desa agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan secara dini dan tidak salah diagnosa.

Dirinya juga memerintahkan para camat agar berperan aktif di wilayahnya. Terutama mengenai ketiga hal yang menjadi fokus utama pada pembahasan hari ini.

Sementara itu Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar menambahkan tentang tingginya kasus demam berdarah dengue di Jepara. Dirinya meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan upaya pencegahan dan penanganan. Saat ini tercatat ada 200 kasus DBD yang ditangani RSUD RA Kartini.

Sumber : Humas Pemkab