Amir
Jepara-Infomuria.com-Untuk mempertahankan eksistensi jamu tradisional, Ibu Panji (58), pelaku usaha jamu di Desa Kedungcino, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara terus berinovasi. Selain menginisiasi pemasaran secara daring, produsen jamu itu juga meracik jamu kekinian yang menyasar semua kalangan baik tua atau muda. Inovasinya tersebut adalah memproduksi jamu dalam bentuk sirup.
Warga Desa Kedungcino yang merintis usaha jamu sejak tahun 2018 itu sekarang dibantu dua orang untuk memproduksi jamu setiap harinya. Produksi jamu Bu Panji itu bermula dari pekarangan. Saat itu desanya mengikuti lomba pemanfaatan pekarangan yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Jepara. Bu Panji, yang sejak lama merawat apotek hidup di pekarangan rumahnya, ditunjuk mewakili desa untuk membuat produk inovasi yakni jamu tradisional.
“Saya punya tanaman jahe, kunyit, kencur, dan lainnya. Dari situ, saya didampingi tim kecamatan dan ikut lomba PKK tingkat kabupaten dalam pemanfaatan pekarangan rumah dan Alhamdulillah, dapat juara tiga,” kenangnya sambil tersenyum saat diwawancarai, Selasa (15/7/2025).
Perempuan itu juga berhasil memanfaatkan momentum untuk mengembangkan usahanya. Saat pandemi Covid-19 muncul sekitar lima tahun lalu, Bu Panji membuat produk jamu yang disebut sebagai Temunyit dan Sirup Jahe Rempah Wangi itu. Produk itu kemudian laku keras karena banyak warga yang mengonsumsi minuman berbahan apotek hidup itu untuk menjaga kesehatan saat pandemi. Bahkan, pembeli produk tersebut tak hanya berasal dari Jepara, tetapi juga beberapa daerah lain.
“Yang paling disukai itu jamu jahe wangi dan temunyit,” ucapnya bangga.
Bu Panji mengungkapkan, meski tanaman obat di pekarangan kini tak lagi mencukupi, ia tetap menjaga kualitas dengan membeli bahan baku langsung dari petani lokal. Jamu yang diproduksi Bu Panji ini alami dan tanpa bahan pengawet, bahkan produk tersebut juga telah memiliki izin resmi Pangan Industri Rumah Tangga atau PIRT.
Sumber : Humas Pemkab