Ribuan Tikus Ditangkap, Pemkab Semarang Gencarkan Gropyokan Serentak di 5 Kecamatan

Jateng-Infomuria.com-Untuk mengatasi serangan hama tikus pada tanaman padi di sekitar Rawa Pening, Pemerintah Kabupaten Semarang menggelar Gerakan pengendalian (gerdal) hama tikus serentak, di lahan milik Kelompok Tani Maju, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Minggu (20/4/2025).

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan, data dari Dinas Pertanian, sampai dengan akhir catur wulan pertama 2025, sedikitnya 59 hektare tanaman padi mengalami puso. Kondisi itu tersebar di wilayah Kecamatan Ambarawa, Banyubiru, Bawen, Jambu, dan Tuntang.

“Kita siapkan bantuan benih padi, pupuk, pestisida, 60 rumah burung hantu, serta 200 hektare (lahan) tanam padi (lainnya), untuk menanggulangi pelebaran serangan hama tikus,” terangnya.

Bupati menyampaikan, pihaknya juga menyiapkan tambahan lahan tanam padi seluas 300 hektare, untuk mendukung ketahanan pangan.

Untuk itu, lanjutnya, para petani diimbau melaksanakan pola tanam padi secara serentak di areal yang luas. Secara teknis, pola ini akan dapat menekan laju serangan hama tikus.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Rachmat menegaskan, kunci keberhasilan pengendalian hama tikus harus dilakukan secara serentak dan kompak. Gropyokan juga efektif dilakukan sebelum masa tanam.

“Pengendalian dengan burung hantu, di setiap lima hektare sawah didirikan rumah burung hantu juga efektif dan ramah lingkungan,” katanya.

Disampaikan, pihaknya juga sedang merencanakan anggaran asuransi petani di perubahan APBD 2025. Bupati juga mempertimbangkan usulan keringanan atau membebaskan kewajiban membayar pajak bumi dan bangunan (PBB), bagi para petani yang gagal panen.

“Tahun ini, hampir 90 persen gagal panen. Kasihan, jadi akan kita bantu,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, juga diserahkan bantuan 38 unit rumah burung hantu (rubuha) dan 60 unit emposan tikus gas elpiji dari Bank Indonesia, 25 hektare gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan satu unit bahan rubuha. Sedangkan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng membantu 50 unit emposan tikus berbahan minyak tanah, 600 batang Basmikus 66 PS, dan satu unit bahan Linear Trap Barrier System (LTBS).

Sebagai informasi, gerdal hama tikus serentak diikuti tidak kurang dari 2 ribu orang. Terdiri dari, seribu petani, penyuluh pertanian, perwakilan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT), personel Lemdiklat Polri Banyubiru, dan Kodim 0714. Mereka melakukan gropyokan secara serentak di 37 titik di 16 desa, di lima kecamatan. Hasilnya, ribuan tikus berhasil ditangkap.

Sumber : Humas Pemprov