Jateng-Infomuria.com-Bulan muda Muharram, yang berpendar bak sehelai lengkung cahaya, menjadi saksi dibukanya ajang Jateng Fair 2025, Jumat (27/6/2025). Bukan sekadar promosi potensi pembangunan dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, bagi sebagian pengunjung, Jateng Fair adalah sebentuk kenangan indah pada Warsa 1980-1990-an.
Tak pelak, Jateng Fair yang dihelat di area PRPP Tawang Mas-Semarang Barat itu dibanjiri warga. Bahkan, ketika cuaca mulai murung dan hujan turun, sebagian dari mereka masih mendendangkan lagu-lagu “cidro” yang dibawakan grup band Aftershine.
Warga Kabupaten Tegal, Mulyanto, berkisah, di masa muda pernah mengunjungi event Jateng Fair. Dia mengaku, waktu kuliah di Kota Atlas mempunyai kenangan manis. Kini, sebagai abdi negara di Tegal, dia berkesempatan menyicipi suasana Jateng Fair.
“Kalau dulu iya, itu juga sekalian nostalgia. Karena istri juga dari Semarang. Dulu dapat pas waktu kuliah. Yang dikangenin dari Jateng Fair produk UMKM yang beda-beda,” tuturnya.
Sementara itu, Warga Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Yayah, mengaku senang dapat mengunjungi PRPP. Menurutnya, ini adalah momen bersama keluarganya.
“Ke sini bersama keluarga, yang dirasakan pas ke sini (Jateng Fair) saat kecil, ya senang saja. Terus tadi bisa ketemu sapa Pak Gubenur (Ahmad Luthfi),” urainya.
Yayah berharap, ajang itu semakin menjadi etalase untuk produk UMKM Jawa Tengah.
“Yang paling kangen ya lihat produk UMKM, sekarang lebih maju. Nyaman. Tadi juga ada panggung seninya, sempat beli jenang Kudus, jamu dari Solo, enak-enak itu,” ungkapnya.
Warga lain, Melia, mengaku senang mengunjungi Jateng Fair, karena bisa berburu kudapan. Selain itu, konser musik yang sedang “hype” di kalangan anak muda pun menjadi magnet kunjungan.
“Menarik sih buat dikunjungi. Terus ada konsernya juga ya. Untuk hari ini, katanya ada Aftershine ya menarik sih. Yang menarik juga Jajannya banyak sih ini tadi jajan banyak di sana. Semoga nanti makin tahun demi tahun makin baik, dan makin berkembang lebih baik lagi,” ungkap warga Kota Pekalongan itu.
Promosi Diperluas
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta, Jateng Fair 2025 tidak sekadar dinikmati warga sekitar Kota Atlas. Dia memerintahkan, agar promosi digencarkan selama ajang pada 27 Juni-6 Juli 2025, terutama di lokasi strategis dan perbatasan Kota Semarang. Selain itu penetrasi juga dilakukan melalui media, dalam mempromosikan Jateng Fair 2025.
“Sehingga PRPP menjadi milik kita bersama, dalam rangka menumbuhkembangkan ekonomi baru,” tegas Luthfi.
Menurutnya, ajang ini adalah ikhtiar untuk mengembangkan perekonomian kreatif, investasi, UMKM hingga seni dan budaya. Selain itu, ajang ini juga diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMD, dan perwakilan pemerintah kabupaten.
Tujuannya, menampilkan kinerja dan inovasi yang dibuat oleh pemerintah, dalam menyejahterakan masyarakat.
“Kalau itu UMKM ya dari mulai mikro, bisa naik kelas menjadi UMKM kecil. Kalau investasi, investasi ini mungkin belum maksimal, kita maksimalkan. Termasuk produk-produk dari para bupati wali kota yang mempunyai potensi wilayah, hari ini kita lakukan eksplorasi,” bebernya, dalam press rilis, seusai acara.
Direktur PT PRPP (Perseroda) Hery Kristanto mengatakan, ajang yang berlangsung selama 10 hari ini, mempunyai tema The New Inovation. Guna menggairahkan event, pada tahun ini ajang tersebut tidak memberlakukan tiket masuk ke area acara.
“Evaluasi yang terdahulu Jateng Fair dilaksanakan dengan tiket yang berbayar. Kemudian memasuki wahana juga berbayar. Namun hal itu kurang direspon oleh masyarakat. Untuk kali ini, Jateng Fair 2025 memberikan free, gratis masuk ke area PRPP,” ungkapnya.
Hery menjelaskan Jateng Fair kali ini, menampilkan 20 artis utama dan 20 band pembuka. Selain itu, ada kontes dan pameran pentas panggung indoor di Balai Merapi. Ada pula 60 wahana permainan.
Ajang tersebut diikuti 182 peserta stand yang kami berada di Balai Merapi dan Balai Merbabu dan area outdoor PRPP. Adapun rincian stand terdiri dari 23 stand dari Pemprov Jateng, 15 stan Pemerintah Kabupaten dan Kota.
Ada pula 11 stan BUMD, 2 stand BUMN, 2 stan kementerian, 30 stan Perusahaan Swasta Nasional, 14 stan UMKM, 75 stan makan dan minum, serta 12 stan produk otomotif.
Sumber : Humas Pemprov