Wabup Blora, Pentingnya Meningkatkan Kewaspadaan di Wilayah Rawan Bencana

Blora-Infomuria.com-Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST., MM., menjelaskan, dari hasil inventarisasi kejadian bencana di tingkat Kabupaten Blora sejak Oktober 2023 sampai dengan November 2024 telah terjadi beberapa kali kejadian bencana.

“Antara lain, bencana banjir 5 kali, angin kencang 26 kali, tanah longsor 12 kali, 15 rumah rusak berat, 30 rumah rusak sedang, 81 rumah rusak ringan. Kemudian, 3 jembatan rusak, 4 fasilitas umum terendam banjir, 1 sepeda motor rusak, 1 orang luka ringan, dengan kerugian sekitar 1 miliar 180 juta,” terang Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST., MM., mewakili Bupati Dr. Arief Rohman, S.IP., M.Si, dalam Apel Siaga Bencana 2024/2025 yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dirangkaikan dengan pengukuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Alun-alun Blora, Jumat (6/12/2024) pagi.

Dikatakannya, saat ini telah memasuki memasuki musim penghujan, dan akan mencapai puncak musim hujan pada Desember 2024 dan Februari 2025, yang berpotensi meningkatnya bencana hidrometeoroligi, seperti banjir dan tanah longsor.

“Oleh sebab itu menjadi kewajiban kita untuk senantiasa mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama warga yang tinggal di wilayah rawan banjir, tanah longsor, termasuk mewaspadai terjadinya cuaca ekstrim,” terangnya.

Menurut Wabup yang akrab disapa Mbak Etik, BPBD Kabupaten Blora selaku koordinator penanggulangan bencana diharapkan segera melakukan beberapa hal penting dalam rangka meningkatkan perlindungan kepada masyarakat.

Antara lain, menyusun dan menginformasikan potensi rawan bencana kepada masyarakat. Memetakan kebutuhan peralatan dan logistik yang memadai untuk pelayanan masyarakat.

Kemudian, meningkatkan kapasitas personel dalam penanggulangan bencana, melalui gladi, simulasi dan bersinergi dengan aparat TNI, Polri serta relawan.

Pada kesempatan apel kesiapsiagaan itu, Wabup Blora Tri Yuli Setyowati juga meminta Kepala OPD/Camat/Instansi terkait agar menggalakkan kembali kegiatan resik-resik/kerja bakti massal di lingkungan masing-masing, termasuk normalisasi saluran air/drainase/pembersihan gorong-gorong.

“Kepala Dinsos PPPA, DP4 dan Kepala Pelaksana BPBD agar menyiapkan stok bahan logistik yang memadai, guna kesiapsiagaan pemenuhan kebutuhan dasar,” kata Wabup Blora Tri Yuli Setyowati.

Kepada segenap unsur penanggulangan bencana agar meningkatkan respon waktu tanggap saat terjadi bencana.

“Upayakan bisa hadir pada kesempatan pertama sehingga penduduk akan merasa terlindungi,” tandasnya.

Berikutnya, selalu koordinasi dengan aparat terkait (BPBD,TNI, Polri, OPD terkait dan Ormas Kebencanaan) dalam penanganan darurat bencana.

Apel yang dipimpin Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST., MM., dihadiri jajaran Forkopimda dan pimpinan OPD. Peserta apel dari unsur BPBD, TNI-Polri, Satpol PP, PMI, Banser, Kokam, Tagana, Dinas Sosial PPPA, dan relawan lainnya.

Tidak hanya pasukan yang diapelkan, peralatan penanganan bencana dan kendaraan operasional penanganan kebencanaan juga disiapkan untuk memastikan kondisinya baik guna menunjang pekerjaan penanganan bencana.

Sebagai acara tambahan, Wabup Blora Tri Yuli Setyowati mengukuhkan pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Blora.

Sumber : Humas Pemkab