Blora-Infomuria.com-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA) gerak cepat melakukan peninjauan di lokasi longsoran sungai desa Ngampon, Kecamatan Jepon setelah menerima laporan dari masyarakat setempat.
“Kami sudah melakukan peninjauan bersama warga, perangkat desa dan tokoh masyarakat pada hari Jumat (28/7/2023) sore. Segera kami melakukan penanganan sungai Desa Ngampon kolaborasi dengan desa, kira-kira dua minggu lagi kami tangani, ” kata Ir. Surat, ST., MT Kabid SDA mewakili Kepala DPUPR Blora Ir. Samgautama Karnajaya, MT, Senin (31/7/2023).
Untuk anggaran, jelas Surat, dari Pemkab Blora, tetapi jika masih kurang maka desa mengupayakan kekurangannya, kolaborasi bersama.
Kolaborasi yang dimaksudkan saling membantu dan melengkapi guna terlaksananya pelaksanaan penanganan darurat yang sudah ditunggu oleh masyarakat setempat.
“Tidak darurat, tetapi penanganan permanen dengan konstruksi talud bronjong. Sehingga kedepannya mampu mengatasi lokasi yang longsor dan jalan lingkungan longsor yang berada di pinggir sungai dapat berfungsi kembali seperti sedia kala,” jelasnya.
Disampaikan lebih lanjut, kolaborasi ini dilakukan sepenuhnya selaras dengan visi misi Bupati untuk Sesarengan Mbangun Blora secara bersama-sama dan bergotong-royong sehingga dapat saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya air di wilayah Kabupaten Blora.
“Doakan saja penanganan longsoran sungai desa Ngampon semoga nantinya bisa berjalan dengan baik, aman, lancar dan kondusif. Kami berharap semua masyarakat bisa mendukung ini semua dengan tetap menjaga kondusifitas lingkungan saat pelaksanaan pekerjaan nanti,” harapnya.
Untuk diketahui sejumlah warga RT 04/RW I dan sekitarnya di Desa Ngampon Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Jawa Tengah diselimuti rasa was-was dan kawatir akibat longsoran tanah di tepi sungai desa setempat.
Lebih kurang enam tahun, sekitar 20 rumah warga Ngampon diliputi rasa kekawatiran dampak longsoran yang diduga gerusan air berkelanjutan saat terjadi banjir di musim hujan. Kondisi itu juga diperparah talud beton yang dibangun tahun 2021 dari dana desa juga ambrol.
Sutarmin, salah satu perangkat desa Ngampon berharap Pemerintah Kabupaten Blora segera bisa menangani kondisi tersebut.
“Ini terjadi sekitar enam tahunan, jika tidak segera ditangani ada 20 rumah warga yang terdampak. Meskipun lokasi longsoran ada di wilayah RT 04/RW I, tetapi ada beberapa rumah warga di RT 01 yang terdampak,” jelasnya, Senin (31/7/2023).
Dijelaskannya, panjang longsoran total ada 45 meter menyebar di dua titik lokasi, lokasi I panjang longsor 25 meter, tinggi 2 meter dan lebar 5 meter. Titik longsoran II panjang 20 meter, lebar 5 meter dan tinggi 2 meter.
Sumber:Humas Pemkab