Blora-Infomuria.com–Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) menginformasikan daging hewan kurban pada Iduladha 1444 Hijriah dijamin aman dikonsumi karena kondisi hewan sehat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DP4 Blora drh. Tejo Yuwono atas nama Kepala Dinas P4 Blora, menandaskan secara umum kondisi ternak di Blora sehat setelah secara intensif dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban baik sebelum dan sesudah disembelih.
“Kondisinya hewan sehat dan daging kurban aman dikonsumsi. Tim kami, termasuk dokter hewan telah melakukan pemeriksaan secara intensif baik sebelum dan sesudah disembelih. Kita sudah menerjunkan petugas di lapangan untuk memeriksa sapi kurban pada 16 kecamatan,” Kepala Bidang Kesehatan Hewan DP4 Blora drh. Tejo Yuwono, Kamis (29/6/2023).
Bersama sejumlah petugas kesehatan hewan, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban baik sebelum dan sesudah disembelih. Salah satunya dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH) Blora.
Dari hasil pemantauan, dikatakannya, sapi untuk kurban relatif gemuk-gemuk, hal itu karena peternak mulai maju dalam memelihara serta merawat sapi. Peternak sudah tahu, sapi sebelum digemukkan harus diberi obat cacing terlebih dulu sehingga cacingnya hilang.
“Jadi kami melakukan pemeriksaan fisik luar hewan sebelum dipotong (antemortem) dan pemeriksaan bagian dalam hewan sesudah dipotong (postmortem). Untuk di RPH sudah ada juru sembelih hewan (Juleha) yang telah bersertifikat dari Kemenag, ’’ jelasnya.
drh. Tejo Yuwono mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada masyarakat yang masih mempercayakan penyembelihan hewan kurban di RPH Blora meski kondisinya sudah tidak layak.
“Kami ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada masyarakat yang masih mempercayakan untuk menyembelih hewan kurban di RPH meskipun kondisinya sudah tidak layak. Kendati demikian, masyarakat tidak perlu kawatir karena tidak lama lagi Rumah Potong Hewan yang baru segera bisa digunakan,” jelasnya.
Menurut Tejo, salah satunya masih nunggu Izin Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk pengoperasian RPH yang baru. Di RPH sendiri selain sudah ada Juleha yang bersertifikat juga sudah ada kir master (dokter hewan dan atau mantri hewan) dan tenaga kebersihan. Meski demikian, penyembelihan hewan kurban tidak harus dilakukan di RPH saja melainkan boleh di perumahan dan lingkungan desa/kelurahan.
Sementara itu Kepala UPTD Puskeswan DP4 Blora, drh. Rasmiyana, menambahkan pemeriksaan hewan (sapi) sudah diintensifkan sebulan menjelang Iduladha 1444 H dan hampir tiap hari dilakukan petugas keswan DP4 Blora.
“Pengecekan sapi dan kambing hampir tiap hari, dimulai dari pengepul/pedagang sapi, baik itu sapi yang akan di kirim ke luar daerah, di pasar hewan atau pesanan, ataupun di masyarakat dan kelompok ternak,” jelasnya
Menurutnya, pemeriksaan fisik dimulai dari umur sudah dewasa yang bisa dilihat dari pergantian gigi. Dari inspeksi eksternal dilihat dari kulit halus tanpa penyakit kulit, dan lubang-lubang tubuh mulut dilihat gigi dan mulut tidak ada luka/abses, mata cerah, telinga tidak ada luka atau parasit, anus bersih tidak kotor karena diare, penis sehat atau bersih.
Kemudian fisiologis, suhu diperiksa dengan termometer, gerak rumen pada abdomen dengan auskultasi memakai stetoskop juga untuk pernapasan atau auskultasi paru jantung.
Selanjutnya, pemeriksaan postmortem atau sesudah disembelih dilihat daging dan jeroan (bagian dalam tubuh). Kalau ada yang tidak sehat daging dan jeroan, termasuk hepar atau hati, bila ada cacing akan langsung dicek dengan pisau lalu diiris, lalu diafkir atau dibuang. Juga bisa dilihat limpa, paru, jantung dan usus bila ada yang tidak normal.
“Dari hasil pemeriksaan 20 ekor sapi kurban di RPH Blora ditemukan ada cacing hati pada satu ekor sapi. Itu pun hanya 25 % yang diafkir, selebihnya aman dikonsumsi,” jelasnya.
Dikatakannya, pada hari pertama Iduladha 1444 Hijriah, selain 20 ekor sapi yang disembelih di RPH Blora, juga ada 5 ekor kambing.