Budaya C3 DP4 Blora Berhasil Tangani Serangan OPT di Lahan Petani Sendangwungu

Blora-Infomuria.com-Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora membumikan budaya kerja C3, yaitu Cepat Tanggap, Cepat Tindak dan Cepat Lapor telah dijadikan motivasi dan paradigma baru bagi para petugas di lingkup dinas setempat dalam mengemban amanah untuk memberi pelayanan prima dan melaksanakan pembangunan di bidang pertanian secara luas.

“Budaya C3 tersebut merupakan protap dan harga mati bagi suksesnya petugas dalam setiap menjalankan tugas,” tegas Kepala Dinas DP4 Blora Ngaliman, SP.,MMA., Rabu (16/7/2025).

Hal itu telah diwujudkan secara nyata dalam menyikapi ketika ada laporan dari salah satu anggota kelompok tani Makarti Mulyo dukuh Boto desa Sendangwungu Kecamatan Banjarejo yang menginformasikan adanya pertumbuhan tanaman yang tidak normal yang disebabkan oleh tingkat keasaman tanah sangat rendah mencapai PH:3,5.

Informasi itu langsung di ditindaklanjuti dengan melakukan upaya koordinasi dan sinkronisasi keberbagai pihak terkait, sehingga pada Selasa 15 Juli 2025 telah dilaksanakan ceking ke lokasi untuk mendiagnosa keadaan sesungguhnya penyebab pertumbuhan tanaman tidak normal tersebut.

Kemudian langsung dilakukan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

Karena berdasarkan pengamatan oleh para petugas dari Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) dari Kabupaten Pati ditemukan faktor utama penyebab pertumbuhan tanaman tidak normal adanya serangan jenis OPT penggerek batang padi dan wereng batang coklat dengan kategori serangan ringan-sedang.

Populasi penggerek batang padi 0,4 KT/m2 dan wereng batang coklat 0,43 ekor/rumpun.

Adapun jenis bahan pengendali yang digunakan adalah Spontan 400 SL (bahan aktif dimehipo) dan Abuki 50 SL (bahan aktif imidaklopkit). Luas pengendalian OPT 4 Ha.

Sedangkan peserta pengendalian dikoordinir oleh koordinator BPP Kecamatan Banjarejo dan diikuti para PPL, POPT, Ketua dan para anggota kelompok tani Makarti Mulyo.

Menurut penuturan ketua kelompok tani Makarti Mulyo, Dedy Budiarto, gerakan pengendalian dilaksanakan secara bersama-sama dan mendapat dukungan bantuan obat sepenuhnya baik dari LPHP Pati maupun dari DP4 Kabupaten Blora.

“Kami mengucapkan terima kasih atas respon cepat dari dinas terkait, semoga langkah tersebut bisa memberi dampak positif terhadap pengendalian OPT,” kata Dedy.

Sedangkan untuk mengatasi rendahnya ph tanah, ia juga sangat berharap adanya upaya solusi untuk meningkatkan ph tanah.

Sementara dalam upaya untuk mengatasi ph rendah ada seorang produsen pupuk organik nasional teknologi nano, Joko Riyadi yang saat ini berdomisili di pulau Dewata Bali.

Pihaknya siap untuk melakukan kerja sama saling menguntungkan atau kerja sama mutualistik dengan para ketua/anggota kelompok tani. karena produk pupuknya telah berhasil diujicobakan untuk mengatasi keasaman tatah di berbagai wilayah seluruh Indonesia.

Bahkan mampu meningkat produksi pangan. Karena pupuk organik yang dibuat mengandung unsur pengurai residu kimia tanah, unsur hara makro dan mikro, humus dan mikrobia premium.

Sumber : Humas Pemkab