Waspadai 5 Penyakit Kulit yang Sering Menyerang Di Musim Kemarau

Musim kemarau identik dengan cuaca panas dan lembap yang dapat mempengaruhi kondisi kulit. Ada beberapa penyakit kulit yang rentan terjadi saat musim kemarau, seperti jerawat, kulit kering, infeksi jamur, dermatitis kontak, dan biang keringat. Penyakit-penyakit kulit ini dapat menyebabkan rasa gatal, iritasi, kemerahan, hingga infeksi. Untuk itu, penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan kulit agar terhindar dari penyakit kulit musim kemarau.

Jerawat

Jerawat adalah salah satu penyakit kulit yang sering muncul saat musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh keringat berlebih yang keluar dari tubuh untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh. Keringat berlebih dapat menyebabkan kelenjar minyak memproduksi minyak berlebih. Minyak berlebih, kotoran, polusi, dan bakteri dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Untuk mencegah jerawat saat musim kemarau, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Seka keringat menggunakan tisu atau handuk bersih.
  • Cucilah wajah minimal 2 kali sehari dengan sabun wajah yang sesuai dengan jenis kulit.
  • Hindari mengusap keringat dengan tangan, apalagi jika tangan kotor atau belum cuci tangan.
  • Gunakan produk kulit yang berlabel non-komedogenik atau bebas minyak.
  • Jangan memencet atau menggaruk jerawat karena dapat menyebabkan infeksi dan bekas luka.

Kulit Kering

Kulit kering juga merupakan penyakit kulit yang rentan terjadi saat musim kemarau. Kulit kering dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan, polusi udara, penggunaan sabun atau deterjen yang keras, hingga dehidrasi. Kulit kering dapat menyebabkan rasa gatal, iritasi, kemerahan, hingga pecah-pecah.

Untuk mengatasi kulit kering saat musim kemarau, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Gunakan pelembap setelah mandi atau setiap kali kulit terasa kering. Pilih pelembap yang mengandung gliserin, asam hialuronat, lanolin, ceramide, atau panthenol.
  • Hindari mandi atau berendam dengan air yang terlalu panas karena dapat mengikis lapisan minyak alami kulit.
  • Gunakan sabun mandi atau deterjen yang lembut dan tidak mengandung pewangi atau pewarna.
  • Minum air putih minimal 8 gelas sehari untuk menjaga hidrasi tubuh dan kulit.
  • Gunakan tabir surya sebelum keluar ruangan agar kulit tidak rusak akibat sinar matahari.

Infeksi Jamur

Infeksi jamur adalah salah satu penyakit kulit yang kerap timbul saat musim kemarau. Infeksi jamur disebabkan oleh kelembapan udara yang tinggi serta sering berkeringat, sehingga dapat membuat kulit rentan terkena jamur. Infeksi jamur dapat terjadi di area kulit manapun, misalnya pada selangkangan, kaki, lipat paha, dan sebagainya. Infeksi jamur dapat menyebabkan rasa gatal, ruam merah, bercak putih, hingga bau tidak sedap.

Untuk mengurangi risiko infeksi jamur saat musim kemarau, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Bersihkan dan keringkan area kulit tubuh setelah mandi atau berkeringat, terutama di area lipatan tubuh.
  • Gunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat, seperti katun atau linen.
  • Hindari berbagi pakaian, handuk, atau alat mandi dengan orang lain.
  • Gunakan bedak antijamur untuk mencegah kelembapan di area kulit yang rentan terkena jamur.
  • Jika infeksi jamur tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh kontak langsung dengan zat-zat yang dapat menyebabkan alergi atau iritasi. Zat-zat tersebut dapat berasal dari tumbuhan, hewan, kosmetik, obat-obatan, logam, atau bahan kimia. Dermatitis kontak dapat menyebabkan rasa gatal, kemerahan, bengkak, lecet, hingga melepuh.

Untuk mencegah dermatitis kontak saat musim kemarau, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Hindari kontak dengan zat-zat yang dapat menyebabkan alergi atau iritasi pada kulit. Jika tidak tahu apa penyebabnya, sebaiknya lakukan tes alergi terlebih dahulu.
  • Gunakan sarung tangan atau pelindung kulit lainnya saat beraktivitas di luar ruangan, seperti berkebun, bermain di lapangan, camping, hiking, atau sekadar bersantai di taman.
  • Bersihkan area kulit yang terkena zat-zat tersebut dengan air mengalir dan sabun lembut secepat mungkin.
  • Gunakan krim atau salep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan gatal pada kulit. Jika perlu, gunakan juga antihistamin oral untuk mengurangi reaksi alergi.
  • Jika dermatitis kontak parah atau menyebar ke area kulit lainnya, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Biang Keringat

Biang keringat adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh cuaca panas yang membuat kulit gatal akibat kelenjar keringat yang tersumbat. Karena keringat tidak bisa keluar, maka akan menumpuk di bawah kulit dan membentuk bintik-bintik merah atau benjolan kecil. Biang keringat biasanya terjadi di area kulit yang tertutup pakaian atau berkeringat banyak, seperti leher, dada, punggung, ketiak, dan lipatan tubuh.

Untuk mengatasi biang keringat saat musim kemarau, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Mandi dengan air dingin atau hangat dan sabun lembut untuk membersihkan dan mendinginkan kulit.
  • Gunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat, seperti katun atau linen. Hindari pakaian yang ketat atau berbahan sintetis.
  • Hindari aktivitas fisik yang berlebihan atau berada di tempat yang panas dan lembap.
  • Gunakan bedak salisilat atau bedak mentol untuk mengurangi gatal dan kelembapan pada kulit.
  • Jika biang keringat tidak kunjung sembuh atau disertai demam, nyeri otot, mual, muntah, atau pusing, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Itulah 5 penyakit kulit yang sering menyerang di musim kemarau. Untuk menjaga kesehatan dan kebersihan kulit agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Minum air putih minimal 8 gelas sehari untuk menjaga hidrasi tubuh dan kulit.
  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi yang mengandung vitamin A, C, E, dan antioksidan untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.
  • Istirahat cukup dan hindari stres karena dapat mempengaruhi kondisi kulit.
  • Jaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari bakteri dan jamur penyebab infeksi kulit.
  • Gunakan tabir surya setiap hari agar kulit tidak rusak akibat paparan