Pj Bupati Jepara Ajak Pengrajin Batik Manfaatkan Ruang Peringgitan untuk Pameran

Jepara-Infomuria.com-Penjabat (Pj) Bupati Jepara H. Edy Supriyanta membuka kesempatan bagi para pengrajin batik umtuk memanfaatkan Ruang Peringgitan Pendapa RA. Kartini dalam memamerkan produknya. Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutannya di acara Talkshow dan Pameran Batik di Pendapa RA. Kartini Jepara, Rabu (2/10/2024).

“Silakan Peringgitan dimanfaatkan untuk memamerkan produk batiknya. Disini banyak tamu dari kabupaten dan daerah lain,” kata Edy.

Terlebih di bulan Oktober ini Jepara akan menggelar beberapa event yang mengundang banyak tamu dari kabupaten lain. Salah satunya peringatan Hari Sumpah Pemuda tingkat Provinsi Jawa Tengah yang rencananya akan digelar 28 Oktober 2024 nanti dimana Jepara berkesempatan menjadi tuan rumah acara.

“Selain di Peringgitan, galeri Dekranasda juga bisa digunakan. Intinya batik Jepara harus dikenal luas oleh masyarakat,” terangnya.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Paguyuban Biyung Pralodho ini diikuti sekitar 30 pengrajin batik di Seluruh Jepara. Setiap desa memiliki ciri batik tersendiri dan mengambil unsur ukiran khas Jepara. Beberapa motif diantaranya adalah motif Parang Poro, Lung-lungan, Kembang Setaman, Elung Bimo Kurdo, serta Sido Arum.

Edy mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Sebab menurutnya kegiatan ini penting guna menggugah kesadaran kolektif untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya.

“Selain terkenal dengan ukiran, kita ini juga kaya akan potensi lokal berupa tenun Troso dan batik khas Jepara,” imbuhnya.

Dirinya mempersilakan para penata busana untuk mengkreasikan ragam batik Jepara dan tenun troso menjadi pakaian yang unik dan kekinian. Salah satunya topi yang sering digunakan oleh Pj Bupati diberbagai kesempatan adalah topi nusantara yang memakai kain tenun troso.

“Perkembangan batik Jepara menunjukkan geliat menggembirakan. Kita juga mewajibkan ASN untuk memakai batik Jepara setiap minggunya. Namun sisi SDM, inovasi desain, serta promosi dan pemasaran masih menjadi kendala. Saya mengharapkan, paguyuban ini menjadi wadah berbagi solusi permasalahan batik Jepara,” tandasnya.

Sumber : Humas pemkab