Jepara-Infomura.com–Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke-20 Program Sarjana dan Magister. Acara dilaksanakan di Gedung Wanita RA. Kartini Jepara, Selasa, (13/6/2023).
Momen bahagia itu dirasakan oleh 500 lulusan yang telah resmi diwisuda. Kini mereka telah menjadi alumni terbaik Unisnu Jepara yang akan menjadi SDM yang unggul dalam pembangunan daerah.
Prosesi sidang senat terbuka dihadiri Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta, Ketua Umum Yaptinu Dr. H. Shodiq Abdullah beserta jajarannya, Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara KH. Charis Rohman, anggota senat Unisnu, Civitas Akademika, dan wali wisudawan.
Dalam Sambutannya, Edy Supriyanta mengucapkan selamat kepada 500 Wisudawan/Wisudawati Ke-20 Unisnu. Mereka terdiri dari 28 S2 Program Pascasarjana dan 472 Program Sarjana S1.
Dikatakan Edy, wisuda bukan akhir sebuah proses. Tetapi justru tantangan untuk membuktikan bahwa ilmu yang didapat sangat bermanfaat.
“Saya ucapkan selamat kepada wisudawan/wisudawati. Amalkan ilmu yang didapat untuk berwirausaha serta membuka lapangan pekerjaan,” kata Edy Supriyanta.
Menurutnya, Jepara tetap surga investasi. Tahun 2021 investasi di Jepara mencapai Rp7 triliun. Pascapandemi, tahun 2022 9,5 triliun di 709 proyek Penanaman Modal Asing (PMA) juga Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Triwulan I 2023, sudah 238,5 miliar (7,95 persen target investasi).
Ditambahkan Edy Supriyanta, tidak semua pencari kerja cocok dengan kultur dan mau bekerja di pabrik. Buktinya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) masih 4,1 persen, meski baik dari Provinsi Jawa Tengah 5,57 persen, dan nasional 5,86 persen.
“Semoga adik-adik yang telah diwisuda, nantinya membawa kemajuan untuk Jepara,” terang Edy Supriyanta.
Ketua Umum Yaptinu Dr. H. Shodiq Abdullah menyampaikan, perjuangan 500 yang diwisuda merupakan perjuangan yang luar biasa. Wisuda ini bukan terminal akhir dan langkah untuk berjuang.
Tetapi kehidupan ini tidak cukup dihadapi dengan ilmu dan keterampilan saja. Pepatah jawa mengatakan, bejo itu mengalahkan ilmu dan keterampilan.
“Setelah ilmu dan keterampilan sudah didapat, jadilah orang yang bejo (beruntung, red) dan mengamalkan agama Islam yang moderat. Jangan lupa berdoa dan minta doa restu orangtua,” tuturnya.