Jateng-Infomuria.com-Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, berkomitmen wujudkan pangan jajanan aman untuk anak. Hal itu sebagai langkah solutif untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Komitmen tersebut ditandai dalam peringatan Hari Anak Nasional 2024, di halaman kantor BBPOM di Semarang, Senin (5/8/2024). Acara dimeriahkan dengan senam, bazar UMKM pangan jajanan aman untuk anak, serta dialog interaktif.
Kepala BBPOM di Semarang, Lintang Purba Jaya mengatakan, peringatan Hari Anak Nasional tahun ini mengambil tema “Pangan Jajanan Aman Untuk Anak Indonesia”, dengan menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah.
“Untuk pangan jajanan aman untuk anak, masih menjadi PR yang terus kita lakukan bersama dengan dinas terkait,” ujarnya.
Di Jawa Tengah, imbuh Lintang, saat ini telah 131 sekolah yang bersertifikat pangan jajanan aman untuk anak sekolah. Ini akan terus didorong untuk semua sekolah yang ada di kabupaten/ kota se-Jawa Tengah. Dan, tiap tahun pihaknya melakukan pengujian dan edukasi.
“Sertifikat ini sebagai bukti pangan jajanan di sekolah aman bagi siswa. Dan di tahun ini sudah ada 96 persen pangan jajanan aman,” paparnya.
Selain itu, BBPOM di Semarang juga telah membentuk tim kader keamanan pangan sebanyak 393 orang. Tugasnya adalah mengamankan dan mengendalikan peredaran pangan dan jajanan, terutama dari pedagang keliling di sekitar sekolah.
“Di sini contohnya adalah SMKN 1 Temanggung, yang telah melaksanakan dengan baik,” ungkapnya.
Lintang membeberkan, peringatan Hari Anak Nasional 2024 juga dimeriahkan pameran UMKM 48 sekolah dari 7 kabupaten di Jawa Tengah, yang telah menerapkan keamanan pangan jajanan dengan terjamin.
“Ada juga kegiatan story telling dan mindfull eating,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, BBPOM di Semarang juga me-launching pelayanan publik untuk kelompok rentan.
“Khususnya disabilitas, wanita hamil dan menyusui, anak-anak serta lansia,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Temanggung, Tri Setya Budi menyatakan, pihaknya telah memberlakukan pangan jajanan aman, untuk anak di lingkungan sekolah.
“Kami terus melakukan edukasi kepada siswa, guru, dan pengelola kantin terkait dengan pangan jajanan yang aman untuk anak. Siswa juga aktif berkampanye melalui desain-desain pamflet,” katanya.
Untuk mengantisipasi pedagang di luar sekolah, pihaknya melakukan perjanjian.
“Kita melakukan perjanjian dengan pedagang yang di luar sekolah, untuk menjajakan panganan yang aman dan sehat,” tandasnya.
Sumber : Humas pemprov