Kudus-Infomuria.com– Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng untuk menawarkan karya siswa yang menjadi juara pada ajang Lomba Kompetisi Siswa (LKS) SMK baik tingkat daerah maupun nasional ke dunia industri.
“Nantinya mana-mana saja yang menjadi pemenang baik di tingkat kabupaten, nasional maupun internasional dikurasi lagi. Kita tawarkan ke dunia industri, supaya anak-anak maupun sekolah juga bangga dengan karya mereka,” ujarnya saat menghadiri pembukaan LKS SMK tingkat Provinsi Jateng di SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus yang merupakan binaan Djarum Foundation, Senin.
Selama ini, kata dia, masih banyak karya-karya siswa yang pernah menjadi juara hanya didiamkan atau disimpan di perpustakaan sekolah, sehingga tidak banyak yang mau melihatnya, baik dari siswa, sekolah maupun pihak industri.
Untuk itulah, dia mendorong jajarannya, pemerintah daerah maupun sekolah untuk menawarkan hasil karya siswa yang berhasil juara ditawarkan ke dunia industri, supaya bisa dikaryakan.
Apalagi, kata dia, pemerintah saat ini mengharuskan perkantoran pemerintah maupun ke lembaga-lembaga sekolah memenuhi kebutuhannya dengan memanfaatkan produk-produk dalam negeri, sehingga menjadi peluang bagi semua sekolah kejuruan.
Mulai dari bidang komputer, animasi, desainer, tata boga dan masih banyak lagi yang memang diperlukan pemerintah.
Misal, Kabupaten Kudus memiliki sekolah jurusan desainer. Tentunya kebutuhan dan desain seragam Pemkab Kudus bisa dipesankan lewat SMK tersebut sehingga kreativitasnya juga dimanfaatkan oleh pemerintah daerah.
Hal itu, kata dia, tentunya bisa menjadi penyemangat supaya bisa menumbuhkan semangat para siswa maupun sekolah, sehingga bukan hanya diserap lulusnya saja tapi kreasinya juga diakui.
“Ini kesempatan kita untuk menggantikan produk luar negeri. Kalau masih ada kekurangan ya dimaklumi. Jika kita tidak mau menerima karya anak bangsa sendiri kapan mau maju,” ujarnya.
Ia mencontohkan pada tahun 2000-an telepon selular banyak yang beranggapan bahwa merek China umur pemakaiannya hanya sebentar. Akan tetapi, untuk saat ini Hp merek terkenal dari Korea Selatan saja banyak yang buatan China sehingga harus pemakaian produk dalam negeri harus terus didorong supaya ada perbaikan.
Karya siswa SMK RUS Kudus di bidang animasi, kata Yasin, awalnya tentu ada kekurangan sehingga banyak kritik dan saran. Bahkan, tidak menutup kemungkinan masuk kategori berkualitas jelek. Namun, dengan keyakinan dan usaha akhirnya karya siswa SMK RUS Kudus bisa diterima di internasional.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Uswatun Hasanah mengungkapkan jumlah peserta LKS SMK se-Jateng di Kudus ini diikuti 40 SMK dari 22 kabupaten/kota di Jateng. Sedangkan perlombaannya ada 54 jenis.
Peserta dari masing-masing kabupaten/kota, kata dia, merupakan hasil seleksi dari tingkat kabupaten/kota. Sedangkan juara lomba tingkat provinsi akan menjadi wakil Jateng mengikuti LKS tingkat nasional.
“Mudah-mudahan persaingan dalam perlombaan LKS tingkat Jateng nantinya cukup adil karena jurinya merupakan juri perlombaan tingkat nasional,” ujarnya.