Evita Dorong UMKM Grobogan Perkuat Standardisasi dan Sertifikasi Tingkatkan Daya Saing

Grobogan (INFOMURIA) – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, menekankan pentingnya standardisasi dan penilaian kesesuaian bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Grobogan. Langkah ini dianggap krusial untuk meningkatkan daya saing produk lokal, memungkinkan mereka tidak hanya bersaing di pasar daerah tetapi juga menembus supermarket nasional, hotel, restoran, marketplace, hingga pasar ekspor.

“Peningkatan standar merupakan langkah mendesak agar produk lokal tidak hanya laku di pasar daerah, tetapi juga mampu menembus supermarket nasional, hotel, restoran, marketplace, bahkan pasar ekspor,” ujar Evita dalam kegiatan Sosialisasi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi UMKM di Hotel 21 Purwodadi, Grobogan, pada Minggu (30/11/2025).

Evita menyoroti bahwa banyak UMKM dihadapkan pada hambatan karena belum memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI), sertifikasi halal, izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), atau kurangnya pemahaman mengenai jenis uji laboratorium dan aturan kemasan. Padahal, menurutnya, pembeli, terutama dari luar negeri, sangat mengutamakan bukti mutu suatu produk.

Ia menegaskan bahwa standardisasi adalah “bahasa mutu”, sementara penilaian kesesuaian adalah “bukti mutu”. Dengan standar yang jelas dan sertifikasi yang terpenuhi, produk UMKM akan mendapatkan kepercayaan lebih tinggi dan lebih mudah diterima di pasar.

Dalam menghadapi persaingan UMKM yang kian ketat, tidak hanya antar pelaku usaha lokal tetapi juga dengan produk impor yang berharga murah serta konsumen yang semakin kritis, Evita menyatakan Komisi VII terus berupaya mendorong kemudahan akses informasi standar, pendampingan teknis, fasilitas pengujian, dan sertifikasi bagi UMKM. Selain itu, DPR juga mengawasi pelaksanaan program Badan Standardisasi Nasional (BSN), kementerian, dan lembaga terkait agar memberikan manfaat nyata bagi UMKM di daerah.

Untuk mempercepat penguatan UMKM, Evita mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda, dunia pendidikan, dan olahraga, untuk berkolaborasi. “Kami mengajak pemuda, dunia pendidikan, dan olahraga berkolaborasi. Termasuk berbagai elemen masyarakat untuk ikut mempercepat penguatan UMKM,” tambahnya.

Ia berharap Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dapat memotivasi anak muda Grobogan untuk aktif dalam pelatihan digital, pemasaran daring, dan inovasi produk, menjadikan mereka motor penggerak kemajuan UMKM. Bagi guru penggerak, Evita mendorong terciptanya generasi muda yang kreatif, adaptif, dan memiliki jiwa kewirausahaan sejak dini. Sementara itu, kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), ia mengusulkan agar acara-acara olahraga di Grobogan turut membuka ruang promosi bagi produk lokal, sehingga memberikan dampak langsung bagi para pelaku usaha.

Evita Nursanty menegaskan bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pemuda, dunia pendidikan, olahraga, dan pelaku usaha adalah kunci utama untuk membawa UMKM Grobogan naik kelas. “Dengan kekuatan bersama, saya yakin UMKM Grobogan dapat semakin maju, berdaya saing, dan menembus pasar yang lebih luas,” pungkasnya.