Kudus Siap Bangun “Charging Station” Becak Listrik Bantuan Presiden

Kudus (INFOMURIA) – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berencana membangun stasiun pengisian daya (charging station) khusus untuk becak listrik. Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari bantuan 80 unit becak listrik yang diserahkan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada masyarakat Kudus.

Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, menyatakan bahwa fasilitas pengisian daya ini akan dibangun di berbagai dinas dan badan di lingkungan Pemkab Kudus. “Stasiun pengisian daya rencananya akan kami bangun di setiap dinas atau badan yang ada di Kabupaten Kudus,” kata Sam’ani saat penyerahan becak listrik di Pendopo Kabupaten Kudus, Rabu.

Sam’ani juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas bantuan 80 unit becak listrik yang didistribusikan kepada warga Kudus berusia di atas 60 tahun. Diharapkan, bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pengemudi becak dengan efisiensi yang lebih baik.

Untuk memodernisasi layanan dan mempermudah akses, Pemkab Kudus akan menggandeng pihak ketiga untuk mengembangkan aplikasi lokal bernama “Sendu”. Aplikasi ini berfungsi layaknya platform transportasi daring, memungkinkan masyarakat memesan becak listrik melalui gawai mereka. Becak listrik ini tidak hanya untuk angkutan penumpang, tetapi juga berpotensi untuk pengiriman barang dan wisata, sehingga dapat mendongkrak pendapatan pengemudi.

Program bantuan becak listrik ini merupakan bagian dari inisiatif Presiden Prabowo Subianto melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), dengan dukungan teknis dari Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin). Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Yayasan GSN, Nuryana, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya menyasar Kudus, tetapi juga 12 kabupaten/kota lain dengan total 2.180 unit becak listrik yang telah disalurkan.

Nuryana menambahkan bahwa target penyaluran tahun ini adalah 10.000 unit di seluruh Indonesia, dan akan dilanjutkan pada tahun 2026 dengan tambahan sekitar 20.000 unit. Deputi Bidang Percepatan Fasilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan BP Taskin, Zaidirina, menegaskan bahwa program ini awalnya menargetkan pengemudi becak berusia di atas 60 tahun agar dapat bekerja tanpa beban fisik yang berat, dan tahun depan akan diperluas untuk usia 50 tahun ke atas. Program ini adalah wujud nyata upaya pengentasan kemiskinan dengan menyediakan alat kerja yang lebih sehat dan efisien bagi pekerja informal di Indonesia. (HMS/RED)