Kudus-infomuria.com-Dedi Triaprianto, Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Kudus, mengatakan Proyek Peningkatan Profil Siswa Pancasila (P5) merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan karakter siswa dengan memperkuat profil siswa pancasila.
Dikirim setelah dibuka. Selama dua hari, Jumat dan Sabtu, SMP4 Kudus menjadi headline, pertama Jumat (26 Mei 2023) bidang Kewirausahaan dan Sabtu (27 Mei 2023) bidang Seni Pertunjukan.
“Kewirausahaan terdiri dari berbagai kerajinan tangan dan inovasi yang dibuat oleh siswa, kemudian dijual ke sekolah dan kemudian dikelola secara detail.” Dan saat ini terdapat berbagai jenis pertunjukan seni berdasarkan hasil ilmu yang diperoleh pada tahun terakhir di sekolah”, ujarnya, Sabtu (27/5/2023).
Dalam bidang kesenian, pihaknya lebih fokus untuk mengangkat budaya kearifan lokal di Kudus, khususnya pertunjukan barongan. Bersamaan dengan beberapa pameran seni dan pertunjukan seni nusantara lainnya yang diikuti oleh siswa kelas tujuh,
adalah salah satu kudu budaya yang menjadi landmark saat ini,” jelasnya.
Ditambahkannya, kegiatan P5 sebenarnya merupakan salah satu implementasi dari kurikulum mandiri di sekolah. Program ini memuat materi yang mengurangi jumlah mata pelajaran dalam proses pembelajaran hingga 30% sebagai bagian dari proyek Pancasila untuk meningkatkan profil siswa.
“Pelaksanaan program mandiri ini di SMP4 Kudus semester genap untuk bagian kedisiplinan dikurangi 30% untuk kelas P5,” imbuhnya.
Dalam pertunjukan Barongan, kelompoknya terdiri dari puluhan mahasiswa yang berperan mulai dari pemain barongan yang mengiringi penari hingga penabuh gamelan dan barongan yang khas.
“Dalam seni pertunjukan Barongan ini, misalnya, pembinaan karakter terlihat melalui sikap, musyawarah, dan gotong royong. Hal ini dilakukan dengan memberikan pendidikan bagi siswa yang harus bangga dengan kearifan dan budaya lokal mereka.
“Selain Barongan, kearifan lokal di sekitar sekolah kami juga dikenal sebagai Pengrajin Rajut,” ujarnya.
Pantauan media menunjukkan bahwa pagelaran budaya yang digelar di halaman SMP4 berlangsung meriah, banyak siswa yang antusias mengikuti pagelaran di atas panggung yang disediakan pihak sekolah.
Hira Attariq, mahasiswa tahun ketujuh, mengaku memilih Barongan karena merupakan bagian dari budaya Kudus. Melestarikan budaya yang ada sangat penting baginya dan teman-temannya yang tampil di acara itu.
“Kita tahu betul bahwa Barongan merupakan budaya di Kudus, sehingga sangat berkesan dan membanggakan bagi kita bisa bermain Barongan,” ujarnya. (istimewa)