Pati (INFOMURIA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memulai sosialisasi Sensus Ekonomi (SE) 2026 dengan menggelar kegiatan “SE Run” pada Minggu (9/11/2025). Acara yang berlangsung di halaman Pendopo Kabupaten Pati ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai lapisan masyarakat.
Bupati Pati, Sudewo, menekankan pentingnya sensus ekonomi sebagai fondasi penyusunan kebijakan pemerintah yang akurat. “Tentunya BPS Pati akan melakukan berbagai sosialisasi. Salah satunya melalui SE Run ini,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa data yang valid sangat krusial agar kebijakan yang diambil tepat sasaran dan berpihak kepada masyarakat.
“Kalau data hanya berdasarkan asumsi, kebijakan bisa meleset dan tidak tepat sasaran. Karena itu, kami berharap seluruh masyarakat Kabupaten Pati menyambut sensus ekonomi ini dengan kejujuran dan semangat memperbaiki perekonomian daerah,” jelas Sudewo, seraya meminta masyarakat untuk menjawab pertanyaan petugas sensus dengan jujur dan terbuka.
Kepala BPS Pati, Bob Setiabudi, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan Sensus Ekonomi 2026 telah dimulai sejak tahun 2024 dengan tahapan pemetaan kegiatan ekonomi di wilayah Pati. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan lapangan yang akan dilakukan pada Mei 2026.
“Pada dasarnya kegiatan sensus ekonomi sudah dimulai sejak 2025 untuk pemetaan kegiatan ekonomi. Namun, tahun 2026 nanti kami akan turun langsung ke lapangan,” kata Bob. Ia menambahkan bahwa BPS sedang mempersiapkan ribuan tenaga lapangan yang akan disebar sesuai wilayah kerja masing-masing.
Daftar pertanyaan dalam SE 2026, menurut Bob, akan disesuaikan dengan kondisi ekonomi terkini, meskipun pada dasarnya serupa dengan periode sebelumnya. Data yang terkumpul diharapkan mampu memberikan gambaran komprehensif mengenai struktur ekonomi Kabupaten Pati.
“Kami berharap masyarakat bisa memberikan informasi yang benar dan jujur, karena sumber data utama berasal dari masyarakat sendiri,” pungkasnya. Melalui kegiatan “SE Run” ini, BPS Pati berupaya menyebarkan informasi tentang pentingnya sensus ekonomi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan vitalnya data untuk pembangunan daerah. (hms/red)