377 tenaga kesehatan menerima surat keputusan (SK) pengangkatan Pegawai Dengan Perjanjian Kerja Jabatan Fungsional (PPPK JF) formasi 2022. Penyerahan SK dan penandatanganan perjanjian kerja dilaksanakan di pendapa museum kartini, Jumat (26/5/2023).
Bupati Rembang, Abdul Hafidz buka-bukaan terkait kesejahteraan antara PPPK dengan ASN. Dimana kesejahteraan PPPK sama baiknya dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sehingga tidak perlu membanding- bandingkan jika PPPK tak mendapat pensiunan.
“Tak jelaskan, PNS itu pertama gajinya di bawah Rp.2 juta, jenengan hari ini begitu SK turun Rp.2.950.000,- , tunjangannya kira-kira sampai Rp.3,6 juta sampai Rp.3,7 juta. PNS sekitar Rp.2,5 juta, PPPK hari sama dengan PNS 20 tahun kerja, jadi kalau ingin seperti PNS yang Rp 1 juta ditabung tiap bulan untuk pensiun , ini manajemen rumah tangga, ” ungkapnya.
Bupati menambahkan setelah satu tahun masa kerja, PPPK akan mendapatkan Tunjangan Pokok Pegawai (TPP) besarannya Rp. 1 juta lebih dan ada juga insentif pelayanan atau kapitasi.
Dengan kesejahteraan yang baik, pihaknya meminta agar diimbangi dengan kinerja yang baik. Jangan sampai justru malas-malasan karena merasa sudah aman, sebab perpanjangan perjanjian kontrak bakal dievaluasi 5 tahun sekali.
“Perjanjian kerja 5 tahun sekali ini tidak masalah, itu hanya agar panjenengan bekerja ini lebih baik dari tahun ke tahun. Semakin mendekati habis masa kontrak saya minta panjengan semakin tingkatkan kinerja anda, karena akan dinilai apakah layak untuk diperpanjang atau tidak, ” ungkapnya.
Tantangan di bidang kesehatan semakin berat. Banyak penyakit baru bermunculan yang harus ditangani dengan baik.
Dua tahun terakhir ini, Bupati menyebut kerja keras jajaran Dinas Kesehatan termasuk tenaga kesehatan di Rembang membuahkan hasil positif. Mulai dari penanganan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI).
“Seperti ikhtiar penanganan 2019 angka kematian bayi tinggi bahkan urutan nomor 2 dari bawah se Jawa Tengah, 2022 Rembang masuk papan tengah, tinggal di bawah 100, 90 sekian , asalnya 160 sekian. Ibu yang sedang melahirkan meninggal juga turun drastis , 2022 hanya 6 asalnya hampir ratusan, ini prestasi harus kita tingkatkan, ” tandasnya. (DISKOMINFO REMBANG)