Amir
Blora-Infomuria.com-Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora, Ngaliman. SP., M.MA., mengatakan, menjelang Iduladha 1446 Hijriah telah menyiapkan berbagai langkah untuk mencegah hewan ternak terpapar penyakit menular seperti mulut dan kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
“Tentunya dengan melakukan pengobatan terhadap sapi yang dilaporkan sakit kepada petugas dinas,” ucapnya di Blora, Kamis (15/05/2025).
Tujuannya, agar sapi atau ternak yang terpapar penyakit bisa segera dapat di atasi, dan tidak menular ke ternak yang lain.
“Kami juga melaksanakan kegiatan vaksinasi PMK bagi ternak-ternak yang berisiko dan pemberian vitamin pada ternak,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga mewaspadai potensi penularan penyakit di pasar-pasar hewan.
Menurutnya di pasar hewan sangat rentan menjadi lokasi penularan penyakit pada hewan ternak.
Oleh karena itu pihaknya bakal menempatkan petugas kesehatan hewan untuk melakukan skrining pemeriksaan hewan ternak yang masuk pasar hewan.
“Jadi di pasar hewan kita tempatkan petugas skrining pemeriksaan kesehatan ternak yang akan masuk pasar hewan, dan penyemprotan disinfektan di pasar hewan Randublatung dan Pasar Pon Blora,” paparnya.
Kepala DP4 Blora, Ngaliman, merinci ketersediaan hewan ternak di Blora 2025. Mulai dari sapi dan kambing untuk jumlah ketersediaan hewan ternak masih bisa memenuhi kebutuhan.
“Untuk sapi ada sekitar 3.888 ekor, kambing ada 11.708 ekor,” katanya.
Ngaliman memprediksi Blora juga bisa menyuplai hewan kurban ke daerah-daerah lain di luar Blora.
Untuk kebutuhan hewan kurban di Blora 2025 itu diperkirakan untuk sapi 2.041 ekor, kambing 6.147 ekor.
“Sehingga dari jumlah tersebut kami perkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan Kabupaten Blora dan ikut menyuplai ke daerah lain,” jelasnya.
Ngaliman mengatakan ada beberapa kecamatan di Blora yang memiliki populasi hewan ternak terbanyak. Populasi ternak terbanyak di Blora itu ada di Kecamatan Todanan, Banjarejo, dan Jepon.
Sumber : Humas Pemkab