Rembang-Infomuria.com–Puluhan Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta selama 50 hari mengabdikan diri di Kabupaten Rembang. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mereka akan terjun ke kecamatan Gunem dan Pancur.
Mereka diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah , Mardi dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Rembang Bappeda Afan Martadi.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah, Mardi berpesan kepada puluhan mahasiswa UGM agar bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap tradisi dan budaya masyarakat desa setempat. Jika sudah bisa membaur dengan warga sekitar, program yang dicanangkan akan jauh lebih mudah dilaksanakan.
“Mungkin adik- adik berasal dari daerah yang berbeda- beda, budayanya juga berbeda dengan desa itu, maka harus belajar budaya. Dengan memahami budaya setempat maka bisa berbaur, menyatu dengan warga setempat, karena kalau tidak bisa berbaur, menyatu program apapun yang disusun saya yakin akan sulit berjalan, ” ungkapnya.
Mardi menambahkan potensi juga perlu diketahui oleh mahasiswa yang KKN. Seperti di desa Timbrangan dan Tegaldowo Kecamatan Gunem memiliki potensi pertambangan yang memungkinkan untuk dikembangkan sebagai tempat wisata.
“Di kecamatan Pancur, seperti di Sidowayah, Kalitengah, Wuwur, di Kedung ini pertanian tapi naik sedikit juga ada pertambangan, itu bisa digali. Kolaborasi adik- adik yang berasal dari berbagai disiplin ilmu akan sangat berguna membantu masyarakat di lokasi KKN, ” imbuhnya.
Dengan sentuhan kemajuan teknologi informasi, menurutnya akan sangat membantu pengembangan potensi desa. Harapannya program yang nantinya dicanangkan oleh Mahasiswa KKN UGM bisa membantu Pemkab dalam mengurangi kemiskinan.
Dosen Pembimbing Lapangan KKN UGM , Ir.Hendy Setiawan menyampaikan 51 mahasiswanya berada di Rembang selama kurang lebih 50 hari. Setelah dua tahun menuntut ilmu di UGM, saatnya di tahun ketiga untuk mengaktualisasikan ilmu yang didapat di kampus.
Hendy sependapat dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah , Mardi tentang penyesuaian diri Mahasiswa terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Menurutnya adaptasi di desa lokasi KKN akan berguna nantinya setelah mahasiswa lulus, karena sama saja beradaptasi di dunia kerja nanti.
“Jika kuliah kalian beradaptasi dengan teman kuliah dan dosen, di sini beradaptasi dengan pemerintah desa dan warga sekitar. Nantinya setelah KKN, kalian bisa punya pengalaman bisa berbuat sesuatu dengan ilmu yang didapat saat kuliah,” terangnya kepada puluhan mahasiswanya.
Kepala Bappeda Rembang Afan Martadi mengungkapkan tema KKN kali ini yakni optimalisasi potensi desa dan pemberdayaan masyarakat berbasis peternakan sapi dengan pola smart village, digitalisasi dan edu wisata.
Puluhan mahasiswa ini berasal dari sejumlah fakultas diantaranya dari ekonomi dan bisnis, farmasi, fakultas hukum, kedokteran, termasuk kedokteran hewan, fakultas pertanian sampai fakultas teknik.
51 mahasiswa ini dibagi ke dua kecamatan, 30 orang di Pancur dan sisanya di Gunem.
“Saya berharap kegiatan ini bisa bermanfaat tidak hanya saat KKN, tapi juga kolaborasi dengan Kepala desa, Camat ,Kapolsek, Danramil, Konsultasikan program dengan pak Camat. Bisa kolaborasi dengan Dinas Kominfo tentang smart village, Dinas pertanian dan Pangan tentang peternakan, ” pungkasnya.