Jateng-Infomuria.com-Status Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani kembali menjadi bandara Internasional, berdasarkan keputusan Kemenhub No 26/2025. Putusan ini disambut antusias oleh warga dan pengusaha, karena mempermudah akses ke mancanegara, baik untuk bisnis atau berlibur.
Eba seorang warga negara Spanyol mengaku antusias. Dia dan suaminya, memiliki bisnis di Kabupaten Jepara. Menurutnya, jika penerbangan internasional telah siap beroperasi di Bandara Jenderal Ahmad Yani, akan menyingkat waktu perjalanan. Sebab, selama ini, jika datang atau balik ke Negeri Matador, dia harus transit di Jakarta.
“Biasanya kita dari Jepara, lalu ke sini lalu tiba di Jakarta. Jadi ya bagus kalau ada penerbangan internasional ke sini (Semarang). Lebih mudah lebih cepat,” ujarnya, saat ditemui di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Senin (28/4/2025).
Eba memberkan, dalam kurun satu tahun bisa lima kali berangkat balik ke Jepara. Menurutnya, keputusan pemerintah mengembalikan status internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani sudah tepat.
“Saya tidak begitu tahu terkait pemerintahan di sini. Namun, jika mereka melakukan ini berarti bagus mempermudah dan meningkatkan bisnis,” imbuh warga Barcelona itu.
Warga Semarang, Putri mengakui hal serupa. Menurutnya, hal itu akan semakin mempermudah keberangkatan ke luar negeri.
“Bagus. Kan daripada kalau mau ke luar negeri harus terbang ke kota yang lebih besar, misal Surabaya atau Jakarta, alangkah lebih baik langsung dari Semarang. Harapannya mempermudah akses terutama pas mau umroh, kan sekarang umroh ke Jakarta dulu,” tuturnya.
Begitu pula dengan Sonny, yang isterinya tinggal di Semarang. Dia mengaku senang dengan keputusan pengembalian status bandara internasional di Bandara Jenderal Ahmad Yani.
“Karena suatu daerah akan maju kalau ada kekuatan dengan pariwisata, perdagangan dan lingkungan. Dengan dibukanya penerbangan dari Semarang ke Singapura, saya kira jadi hal yang luar biasa,” ungkapnya.
Pada hari yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, melakukan pengecekan kesiapan infrastruktur di Bandara Jenderal Ahmad Yani. Inspeksi dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana prasarana dan petugas.
Lutfhi didampingi General Manager PT Angkasa Pura cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani, Fajar Purwawidada, Kepala Disporapar Jateng Agung Hariyadi, Kepala DPMPTSP Jateng Sakina Rosellasari, Kepala Dishub Jateng Henggar Budi Anggoro, Ketua Kadin Jateng Harry Nuryanto Soediro, Ketum Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Jateng Kukrit Suryowicaksono, dan pemangku kepentingan terkait.
Menurut gubernur, semua prasarana dan petugas dalam kondisi prima, dan siap melayani penumpang. Tinjauan dimulai dari terminal keberangkatan luar negeri di lantai atas Bandara Jenderal Ahmad Yani, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan singkat bersama pihak terkait.
Sejumlah langkah telah ditempuh terkait peluncuran Bandara Jenderal Ahmad Yani. Di antaranya, komunikasi dengan para maskapai, kesiapan navigasi, berikut layanan imigrasi dan karantina, juga telah dilakukan.
“Penerbangan internasional akan memberikan Marwah Jateng satu dunia usaha, kemudian pariwisata, investasi, dan bagaimana memperkenalkan Jateng ke dunia internasional. Di Jateng punya potensi untuk eksplorasi daripada kemajuan wilayah kita,” papar Luthfi.
General Manager PT Angkasa Pura cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani, Fajar Purwawidada mengatakan, komunikasi terkait hal tersebut telah dilakukan melalui maskapai. Dia berharap, dalam waktu dekat penerbangan akan segera dimulai.
“Kita sudah berkomunikasi dengan beberapa maskapai , seperti Air Asia, Scoot, Lion Group, seperti Batik dan Malindo juga siap support. Ini kita sedang tindaklanjuti untuk komunikasi intensif, mudah mudahan dalam waktu dekat kita bisa buka rute minimal Singapura dan Malaysia,” ujarnya.
Terkait terbang perdana, dia menyampaikan masih berproses. Sebab, surat keputusan dari Kementerian Perhubungan yang baru diterima pada pekan lalu.
Ketua Kadin Jateng Harry Nuryanto Soediro menyambut baik putusan tersebut. Dia menyatakan siap mendukung dengan mengundang para pengusaha dan investor, untuk bisa masuk ke Jawa Tengah.
“Tentunya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jateng. Dunia usaha sudah siap menyambut baik, dari kuliner, hotel dan transportasi. Untuk investasi, investor bisa datang langsung untuk investasi direct ke (Semarang) sebagai pintu gerbang ekonomi di Jateng,” urainya.
Hal serupa diungkapkan, Ketum Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) Jateng Kukrit Suryowicaksono. Menurutnya, sejumlah agenda wisata telah disiapkan untuk menarik wisatawan.
“Tugas buat kami selanjutnya adalah membuat Jateng ramai dengan pendatang lewat berbagai acara. Seperti olah raga , kuliner, properti, bersinergi dengan media dan Pemprov Jateng,” pungkas Kukrit.
Sumber : Humas Pemprov